206. Yesus naik, rasul-rasul bersukacita (Lukas 24:50-53)

(bacalah teks ini, teks terakhir dalam memahami Injil Lukas!)

Yesus membawa mereka … sampai dekat Betania – 24:50
Dalam ayat-ayat terdahulu (yang disusun dalam gaya bicara Yesus sendiri) diingatkan makna mendalam sengsara-kebangkitan-Nya, lalu disebut karunia Roh Kudus yang pemberiannya dimungkinkan oleh kebangkitan. Dalam ayat ini Luk kembali kepada narasi.
Kata membawa mengingatkan tuntunan Allah yang membawa keluar umat Israel dari perbudakan di Mesir (Kel 3:10; 6:6-8; Im 19:36).
Yesus membawa para pengikut-Nya ke luar kota sampai dekat Betania. Lokasi kenaikan Yesus yang disebut Luk dalam Injilnya tampaknya tidak cocok dengan lokasi yang disebutnya dalam Kis 1:12, yaitu Bukit Zaitun. Namun, perlu diingat bahwa Betania justru terletak di Bukit Zaitun itu, dan bahwa Luk bicara tentang lokasi dekat Betania.

Mengangkat tangan-Nya dan memberkati mereka – 24:50
Menurut Kel 17:11, Musa mengangkat tangan-tangannya untu menjamin kemenangan Israel dalam peperangan. Yesus mengangkat tangan-tangan-Nya untuk menyatakan perkenanan Allah yang dikonkretkan dalam berkat. Dalam PL, berkat resmi dan meriah diberikan oleh imam (besar) saja (Im 9:22). Tetapi, Luk sama sekali tidak mengaitkan berkat Yesus ini dengan fungsi keimaman-Nya.

Ketika … memberkati … Ia berpisah dari mereka – 24:51
Semua penampakan Yesus yang sudah bangkit mengandung sejumlah unsur yang sulit dibayangkan. Nyatanya Yesus bereksistensi secara baru sama sekali. Berpisahnya Yesus dengan para pengikut merupakan salah satu unsur yang sangat misterius pula. Selama ini Yesus hadir secara misterius, tetapi kali ini ia menghilang secara definitif.
Para pengikut Yesus yang pertama kiranya menyadari bahwa antara dunia, tempat mereka harus berkarya, dan dunia ilahi yang dimasuki Yesus, ada suatu garis pemisah. Namun, dari dunia ilahi (“dari tempat tinggi,” ay 49) itulah akan datang kuasa pada mereka.

Terangkat ke surga – 24:51
Anak kalimat ini singkat luar biasa. Kata terangkat berbentuk pasif, sehingga harus dikaitkan dengan Allah sebagai pelaku.
Kisah tentang kenaikan Yesus disajikan dalam Kisah Para Rasul tampak sebagai cerita pengantar kepada peristiwa Pentekosta, kepada zaman Gereja yang akan berlangsung tanpa kehadiran fisik Yesus. Kisah kenaikan yang ditempatkan Luk pada akhir Injilnya mungkin harus dilihat sebagai tanda pertama terjadinya ekspansi Gereja di masa mendatang. Sebab sebelum kenaikan itu terjadi, Yesus membawa para pengikut-Nya ke luar kota Yerusalem.

Mereka sujud menyembah Dia – 24:52
Lewat tindakan ini para pengikut Yesus sungguh-sungguh mengakui-Nya; mereka sujud menyembah sebagaimana layaknya dilakukan setiap orang Yahudi di hadapan imam besar (Sir 50:22) untuk menerima berkatnya. Iman para pengikut Yesus sudah begitu matang, sehingga mereka:

Sangat bersukacita – 24:52
Iman memang menghasilkan sukacita. Luk sering berbicara tentang sukacita sebagai tanda damai mesianis (1:14; 2:10; 8:13; 10:17; 15:7,10).
Pulang ke Yerusalem – 24:52
Injil Lukas mulai di Yerusalem (1:5) dan berakhir di situ pula. Tetapi, para pengikut Yesus kembali ke kota itu atas perintah-Nya sendiri (ay 49).

Senantiasa … memuliakan Allah – 24:53
Luk menutup Injilnya dengan berita doa dan liturgi. Kenaikan Yesus menjadi alasan untuk memuji Allah. Yerusalem maupun Bait Suci berperanan penting dalam Injil Lukas. Di situlah terbentuk jemaah Kristen yang pertama.
Lewat ayat terakhir ini Luk mengundang semua pembaca kitabnya untuk mengakui bahwa dalam dan melalui Yesus, Allah telah membawa keselamatan kepada umat manusia.