200. Terbukalah mata mereka (Lukas 24:28-32)

(bacalah teks ini terlebih dulu dengan cermat!)

Mereka mendekati desa yang mereka tuju – 24:28
Perjalanan kedua murid bersama Yesus sebentar lagi akan berakhir, namun justru pada saat itulah kisah ini mencapai puncaknya.

Seolah-olah hendak meneruskan perjalanan-Nya – 24:28
Serupa dengan ungkapan, Berhentilah mereka dengan muka muram (aya 17), demikian pun ungkapan ini berperan sebagai unsur yang menghidupkan kisah ini.

Mereka sangat mendesak-Nya – 24:29
Orang-orang Palestina biasa mendesak tamu untuk mampir ke rumah mereka.

Tinggallah bersama-sama dengan kami – 24:29
Inilah permohonan  yang ditujukan umat Kristen kepada Yesus yang sudah bangkit.

Hari telah menjelang malam – 24:29
Menurut perhitungan Yahudi, hari pertama pekan (24:1) yang dibicarakan dalam kisah ini hampir berakhir.

Lalu masuklah Ia untuk tinggal bersama-sama dengan mereka – 24:29
Ternyata rumah yang mereka masuki adalah milik salah seorang dari kedua murid itu.

Waktu Ia duduk makan – 24:30
Aslinya: “(setengah) berbaring pada meja (makan)”.

Ia mengambil roti, mengucap syukur … 24:30
Walaupun Yesus itu tamu, Ia bertindak sebagai kepala keluarga.
Menurut ayat ini Yesus berlaku sama seperti dulu pada waktu pergandaan roti (9:16) dan perjamuan terakhir (22:19). Pada kedua kesempatan itu Yesus mengambil roti. Di sini dan dalam 9:16 Ia juga memberkati roti, tetapi dalam 22:19, Ia “mengucap syukur” atas roti. Sama seperti dalam 22:19, Ia memecah-mecahkan roti dengan tangan-Nya.
Namun dari kesamaan kata ini tidak dapat disimpulkan bahwa pada waktu itu Yesus mengadakan ekaristi! Luk kiranya hanya ingin menegaskan bahwa pemecahan roti (Kis 2:42,46; 20:7,11), yang akhirnya dipakai sebagai ungkapan simbolis mengenai ekaristi, mempertemukan umat Kristen dengan Yesus yang dibangkitkan.

Terbukalah mata mereka – 24:31
Terbuka oleh Allah, sehingga kedua murid itu mampu “melihat” Yesus dengan mata iman.
Ungkapan ini dapat disejajarkan dengan yang muncul dalam ayat 16, “Ada sesuatu yang menghalangi mata mereka.”

Mereka pun mengenal Dia – 24:31
Kata mengenal bermakna sangat biblis, dan untuk pertama kalinya muncul dalam kitab Kejadian 3:7, “Maka terbukalah mata mereka (=Adam dan Hawa) berdua dan mereka tahu/mengenal bahwa mereka telanjang.”

Ia lenyap dari tengah-tengah mereka – 24:31
Harfiah: “Ia menjadi tidak kelihatan.” Yesus menghilang tanpa terjadinya gerakan fisik.

Bukankah hati kita berkobar-kobar – 24:32
Kata berkobar-kobar kiranya dapat dikaitkan dengan emosi kasih, walaupun dalam Alkitab Yunani/Septuaginta dikaitkan dengan hormat terhadap Tuhan yang hadir.

Ketika Ia menerangkan Kitab Suci – 24:32
Kata membuka diterapkan Luk pada mata (ay 31) maupun makna Kitab Suci. Berkat penjelasan yang diberikan oleh Yesus, kedua murid itu menangkap kebenaran sejati di balik berbagai nas Kitab Suci, sehingga akhirnya “terbukalah mata” mereka terhadap identitas Yesus sendiri.