170. Lukas 20:27-38 – Adakah Kebangkitan?

(bacalah teks di atas terlebih dahulu!)

Pendapat tentang kebangkitan
Harus diakui bahwa bacaan Injil ini cukup membingungkan. Baik pertanyaan sinis kaum Saduki maupun jawaban Yesus! Namun, harus diakui pula bahwa pandangan orang-orang Kristen masa kini pun mengenai kebangkitan mungkin tidak terlalu bebeda dengan pendapat kaum Saduki!

Yesus mengajar
Kisah tentang perjumpaan dan pembicaraan kaum Saduki dengan Yesus ini dapat dibaca pula dalam Injil Matius dan Markus. Lagi pula dalam konteks yang sama. Konteksnya ialah hari-hari terakhir kehidupan Yesus di bumi ini. Ia baru saja memasuki kota Yerusalem. Ia sudah mengusir para pedagang dari Bait Suci. Biarpun menginap di Betania, setiap hari Yesus datang ke Yerusalem untuk mengajar. Dalam pengajaran-Nya itu Ia menyampaikan sejumlah hal penting, antara lain perumpamaan tentang para penggarap kebun anggur maupun wejangan tentang akhir zaman. Bacaan ini termauk rangkaian perdebatan yang timbul pada hari-hari pengajaran itu antara Yesus dengan para lawan-Nya.

Perdebatan-perdebatan
Bukan untuk pertama kalinya Yesus harus berdebat dengan para lawan-Nya. Sejumlah perdebatan itu dapat dibaca dalam 4:14-9:50 dan 9:51-19:27. Tetapi, selama ini semua perdebaan itu menyangkut tindakan-tindakan yang dilakukan Yesus terhadap orang-orang sakit dan yang membutuhkan pertolongan-Nya. Perdebatan-perdebatan itu dapat dijadikan tiga kelompok, yaitu:

  1. Perdebatan yang terjadi pada hari Sabat (4:16-30; 4:31-37; 6:1-5; 6:6-11; 13:10-17);
  2. Perdebatan dalam rangka perjamuan dan tentang makna makan (5:27-39; 6:1-5; 7:36-50; 11:37-54; 14:1-24);
  3. Perdebatan di Sinagoga/rumah ibadah (4:16-30; 4:31-37; 6:6-11; 13:10-17).

Tetapi perdebatan-perdebatan yang dilaporkan dalam Luk 20:1-21:4 terjadi di Bait Suci di Yerusalem dan tidak diarahkan kepada kaum Farisi, tetapi kepada para imam kepala, para ahli kitab, para pemuka Yahudi dan orang-orang Saduki.
Semua perdebatan terakhir ini membuka selubung misteri identitas Yesus yang sadar bahwa sebentar lagi Ia akan dibunuh. Sambil mengajar di Bait Suci, Yesus tidak menggunakan kekerasan. Namun, Dia selalu mampu mmangkis argumentasi lawa-lawan bicara-Nya. Kenyataan itu tidak dapat diterima oleh lawan-lawan-Nya. Mereka akan menyingkirkan Yesus dengan  kekerasan (22:49-53).

Pembagian kisah ini
Bacaan ini dapat dibagi dua:
20:27-33      Pertanyaan orang-orang Saduki;
20:34-38      Jawaban Yesus.