165. Putra Manusia dan anak Abraham (Lukas 19:9-10)
Kata Yesus kepadanya – 19:9
Sesungguhnya Yesus tidak berbicara kepada Zakheus tetapi lebih-lebih mengenai Zakheus. Kata-kata-Nya ditujukan kepada masyarakat luas, sehingga ada komentator yang berpendapat bahwa aslinya Yesus mengucapkan kata-kata ini sebelum mampir ke rumah Zakheus.
Hari ini terjadi keselamatan kepada seisi rumah ini – 19:9
Lewat ucapan ini Yesus memperdamaikan Zakheus kembali dengan komunitas Israel, sambil menyatakan bahwa Zakheus pun pewaris sah Perjanjian. Sekaligus Yesus menolak pendapat para rabi yang yakin bahwa pendosa-pendosa tertentu tidak boleh mengharapkan keselamatan.
Keselamatan searti dengan adanya relasi antara manusia dengan Allah.
Ungkapan seisi rumah ini kontras sekali dengan omelan masyarakat setempat. Berkat kehadiran Yesus, rumah Zakheus menjadi semacam “gereja,” tempat diadakannya liturgi kerahiman dan ritus persekutuan. Zakheus membuka pertemuan itu dengan semacam “pengakuan dosa.” Ia tidak merasa canggung duduk di meja makan bersama Yesus. Maka, terjadilan “konsekrasi”: Lewat kemanusiaan Yesus tampaklah keilahian-Nya.
Orang ini pun anak Abraham – 19:9
Zakheus bukan anak Abraham secara jasmani (3:8 dan 13:27), melainkan dalam arti spiritual, artinya, termasuk umat pilihan Allah. Biarpun akibat pekerjaannya ia dipandang pendosa, namun karena ia murah hati maka ia layak tergolong keluarga Abraham, bapak kaum beriman.
Kisah tentang Zakheus ini disusul dengan perumpamaan tentang uang mina. Perumpamaan itu berakhir dengan kalimat begini, “Setiap orang yang mempunyai, kepadanya akan diberi tetapi siapa yang tidak mempunyai, juga apa yang ada padanya akan diambil” (19:26). Apa saja yang dimiliki manusia harus dipakainya sedemikian rupa supaya menghasilkan buah. Berkat rahmat Yesus, kekayaan materiil Zakheus menghasilkan kasih dan keadilan. Perubahan ini selalu menjadi tanda terjadinya penyelamatan. Ini cocok benar dengan pemikiran Lukas: Kekayaan dunia ini harus diubah menjadi bernilai secara adikodrati, “Juallah segala milikmu dan berilah sedekah! Buatlah bagimu pundi-pundi yang tidak dapat menjadi tua, suatu harta di surga yang tidak dapat habis, yang tidak dapat didekati pencuri dan yang tidak dirusak ngengat. Karena di mana hartamu berada, di situ juga hatimu berada” (12:33+). Yang mengagumkan ialah bahwa Zakheus yang begitu pintar dalam hal keuangan, begitu cepat menangkap bahwa ia harus merombak sistem ekonominya!
Mencari dan menyelamatkan yang hilang – 19:10
Lukas menggambarkan Yesus bukan hanya sebagai utusan Allah untuk memberitakan Kerajaan Allah (4:43) ataupun menggenapkan nubuat Yesaya tentang penghiburan (4:18+), melainkan juga sebagai seorang gembala yang baik, sesuai dengan nubuat Yehezkiel, “Yang hilang akan Kucari, yang tersesat akan Kubawa pulang, yang luka akan Kubalut, yang sakit akan Kukuatkan …; Aku akan menggembalakan mereka sebagaimana seharusnya” (34:16). Nubuat itu ditambah oleh Lukas dengan kata menyelamatkan.