Senin 4 Nopember 2019, St. Karolus Borromeus. MENGUNDANG ORANG LAIN UNTUK IKUT PESTA PERJAMUAN

BACAAN

Rom 11:29-36 – “Allah telah mengurung semua orang dalam ketidaktaatan, supaya Ia dapat menunjukkan kemurahan-Nya atas mereka semua”
Luk 14:12-14 – “Bila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, cacat, lumpuh dan buta”

 

RENUNGAN

  1. Kebiasaan orang-orang Yahudi, dan kebiasaan kita juga, jika mengadakan pesta, lebih mengutamakan mengundang sanak saudara, teman dekat, dan orang-orang terpandang. Hal ini perlu untuk menjaga nama baik, menaikkan gengsi dan martabat.
  2. Dalam Injil hari ini, Yesus ingin menggunakan pesta perjamuan sebagai lambang Kerajaan Allah. Kerajaan Allah sebagai tempat perjamuan surgawi, bukan milik segolongan orang, tetapi milik semua orang, siapa saja, bahkan orang-orang miskin, cacat, lumpuh, dan buta. Tugas perutusan kita adalah membawa sebanyak mungkin orang, siapa saja, untuk ikut dalam perjamuan surgawi, dengan cara mengasihi mereka dengan rela dan tulus. Berkurban dan memberi perhatian terhadap mereka tidak akan mempermiskin hidup kita, justru memperkaya. Apa yang kita buat bagi mereka, sesungguhnya itulah yang kita buat bagi Tuhan. “Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku” (Mat 25:40).
  3. Dalam praktek hidup sehari-hari, kita lebih mudah mengasihi orang-orang yang mengasihi kita, orang-orang yang dekat dengan kita. Di mata Tuhan, tindakan kita ini tidak memiliki nilai lebih sebagai anak-anak Allah. Nilai lebih sebagai anak-anak Allah bila kita berani cancut taliwanda membantu orang-orang kesrakat di sekitar kita. Kasih sejati itu selalu rindu untuk memberi tanpa ada keinginan untuk mendapatkan sesuatu. Siapkah aku?