Sabtu 26 Oktober 2019, POHON ARA YANG HAMPIR MENJADI ROTI BAKAR
BACAAN
Rom 8:1-11 – “Roh Allah yang membangkitkan Yesus dari alam maut tinggal dalam dirimu”
Luk 13:1-9 – “Jikalau kamu semua tidak bertobat, kamu pun akan binasa dengan cara demikian”
RENUNGAN
- Pertobatan menjadi keharusan (Luk 13:1-5). “Tetapi jikalau kamu tidak bertobat, kamu semua akan binasa atas cara demikian” (ayat 3 dan 5). Di sini Yesus menekankan bahwa setiap orang yang menolak untuk bertobat akan tetap terpisah dari Allah. Dan jika mereka mati dalam keadaan terpisah dengan Allah, keadaan mereka akan diteruskan dalam keabadian.
- Pohon ara, bagi orang Yahudi, merupakan sumber makanan penting. Buah ara yang buruk atau yang busuk dihubungkan dengan tindakan jahat dan kebusukan rohani seluruh bangsa Yahudi. Pohon ara yang tidak berbuah melambangkan bangsa Israel yang tidak tanggap terhadap Sabda Tuhan. Nabi Yeremia melukiskan pohon ara yang merana sebagai tanda ketandusan dan malapetaka bangsa Israel karena tidak percaya kepada Allah dan Allah akan melindasnya (Yer 8:13).
- Yesus mengingatkan kita untuk selalu siap siaga sepanjang waktu. Mentolerir kebiasaan berdosa dan tidak mau bertobat akan menghasilkan kehancuran. Paulus mengingatkan jemaatnya, “Upah dosa ialah maut” (Rom 6:23). Untunglah, si tukang kebun tidak menebang pohon ara tersebut. Yesus sebagai Tukang Kebun minta kepada Bapa-Nya untuk membiarkan pohon ara tumbuh dan berbuah. Tuhan terus menyertai kita agar hidup kita menghasilkan buah-buah kebaikan yang membawa orang kepada kehidupan yang damai dan sejahtera. Hidup tidak boleh sia-sia tanpa menghasilkan kebaikan. Hidup yang menghasilkan kebaikan bagaikan roti kehidupan, sedangkan hidup yang tidak menghasilkan buah bagaikan roti bakar.