Rabu 23 Oktober 2019, MENJADI DOULOS YANG SETIA

BACAAN

Rom 6:12-18 – “Serahkanlah dirimu kepada Allah sebagai orang-orang yang telah bangkit dari kematian”
Luk 12:39-48 – “Barangsiapa diberi banyak, banyak pula yang dituntut daripadanya”

 

RENUNGAN

  1. Allah memanggil kita untuk mengabdi kepada-Nya sebagai doulos (=hamba-budak) secara utuh dan total, berserah diri kepada-Nya tanpa syarat untuk menjadi milik-Nya guna memenuihi kehendak Sang Tuan (:Kyrios). Konkretnya: kita dipanggil untuk melayani dengan sepenuh hati, tanpa mengeluh, penuh kasih, dan tidak mementingkan diri sendiri. Menjadi hamba yang demikian hampir mustahil, jika kita tidak erat bersatu dengan Allah lewat banyak doa, meresap dalam Firman, dan akrab dengan sakramen.
  2. Rasul Paulus (Bacaan I) mengingatkan jemaatnya di Roma agar mengandalkan anugerah dan kebenaran Allah, tidak hidup dalam dosa dan keinginan daging. Karena hanya dengan cara demikian yang dapat menghadirkan diri sebagai seorang doulos yang telah dimerdekakan. Seorang doulos harus selalu siap sedia dan berjaga-jaga menantikan kedatangan Tuhan dengan memberikan perhatian, pelayanan dan pekerjaan yang terbaik bagi Allah dan sesama.
  3. Dalam bacaan Injil hari ini dikatakan seorang doulos yang jahat memukuli hamba-hamba lain. Doulos yang bijak “membagikan makanan tepat pada waktunya.” Tentu kita ingin diperhitungkan sebagai doulos yang bijak dan setia, seperti Kristus telah setia sampai mati di kayu salib. “Sesungguhnya aku ini adalah hamba Tuhan, terjadilah padaku menurut perkataanmu itu” (Luk 1:38).