Senin 21 Oktober 2019, WASPADA TERHADAP SIFAT TAMAK DAN SERAKAH

BACAAN

Rom 4:20-25 – “Ia yakin penuh bahwa Allah berkuasa melaksanakan apa yang telah dijanjikan-Nya. Maka hal itu diperhitungkan kepadanya sebagai kebenaran”
Luk 12:13-21 – “Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan! … Bagi siapakah nanti apa yang telah kau sediakan itu?”

 

RENUNGAN

  1. ”Berjaga-jagalah dan waspadalah terhadap segala ketamakan!” Yesus tidak mengkritik dan menyalahkan orang kaya. Setiap dari kita boleh kaya raya. Yang dikritik Yesus ialah sifat tamak, serakah, egois, dan tidak peduli terhadap orang lain yang berkekurangan. Orang yang disebut tamak dan serakah ialah seperti orang kaya dalam kisah Lazarus (Luk 16:20-25). Ia telah kehilangan rasa kemanusiaan dan kehilangan daya untuk berbagi terhadap orang lain yang sangat membutuhkan. Harta kekayaan menjadi tujuan hidupnya, dan yang penting adalah diri sendiri. Akibatnya: kematiannya menjadi akhir dari jiwanya.
  2. Orang yang tamak dan serakah dan harta kekayaan menjadi tujuan hidupnya, ia akan menghalalkan segala cara untuk mendapatkan harta kekayaan tersebut. Di masyarakat kita yang namanya suap, korupsi, gratifikasi, pungli, mencuri sudah menjadi budaya yang sulit diberantas. Semua itu karena sifat tamak dan serakah.
  3. Apa yang kita usahakan merupakan perkenanan Allah dan apa yang kita miliki adalah berasal dari Allah dan milik Allah. Semuanya diberikan kepada kita untuk kemaslahatan orang banyak, bukan untuk kepentingan diri sendiri. Kita disebut kaya di hadapan Tuhan, jika, dengan kekayaan yang ada pada kita, kita selalu murah hati, berbagi karena kasih, adil, dan suka mengampuni. Dengan demikian kita akan selamat. Badan kita mati tetapi jiwa kita hidup, seperti Lazarus “dibawa oleh malaikat-malaikat ke pangkuan Abraham” (Luk 16:23). “Sekarang ia mendapat hiburan” (Luk 16:25). Bagaimana cara dan sifat hidupku berhadapan dengan kekayaan?