Jumat 18 Oktober 2019, St.Lukas, Penulis Injil, DIUTUS UNTUK MEMBANGUN KERAJAAN ALLAH

BACAAN

2Tim 4:10-17b – “Hanya Lukas yang tinggal dengan aku”
Luk 10:1-9 – “Tuaian memang banyak, tetapi sedikitlah pekerjanya”

 

RENUNGAN

  1. Yesus mengutus tujuhpuluh dua murid-Nya ke tempat-tempat yang akan Ia kunjungi. Mereka adalah orang-orang biasa, yang telah disembuhkan oleh Kristus, sekarang diutus untuk menyampaikan Kabar Gembira kepada orang lain. Hal ini mungkin terjadi karena ketaatan mereka, terutama dengan mengikuti sikap dan teladan Kristus. Mereka bertindak atas nama Kristus. Perutusan mereka akan digenapi bukan oleh talenta, bakat, dan pribadi mereka yang karismatis, tetapi oleh kekuatan dan rahmat Allah, karena mereka melayani dengan tulus hati dan intensi murni. Yesus “mengutus mereka berdua-dua,” agar saling membantu dan kesaksian mereka bisa dipertanggungjawabkan.
  2. ”Aku mengutus kamu seperti anak domba ke tengah-tengah serigala.” Hal ini menegaskan bahwa misi para murid begitu sukar dan berbahaya, banyak hambatan bahkan penganiayaan dan penyiksaan. Mengapa Yesus tetap mengutus mereka? Yesus ingin menguji iman mereka. Ia berkata kepada mereka: “Ketika Aku mengutus kamu dengan tiada membawa pundi-pundi, bekal dan kasut, adakah kamu kekurangan apa-apa? Jawab mereka: Suatu pun tidak” (Luyk 22:35). Mereka diajak untuk menerapkan strategi pengutusan, yaitu mengandalkan Allah, bukan pada ketrampilan dan talenta, lepas bebas artinya tidak lekat terhadap barang maupun orang. Hal ini sangat membantu secara efektif dalam pewartaan.
  3. Sikap yang harus dibangun adalah keramahtamahan yang harus ditunjukkan dengan menyampaikan damai sejahtera, terlibat dalam kehidupan nyata, membangun kebersamaan dengan orang-orang yang dikunjungi, menyapa dan menerima siapa saja tanpa pilih kasih, membangun Kerajaan Allah dengan menyatakan bahwa “Kerajaan Allah sudah dekat padamu.” Bagaimana perutusan Yesus ini bisa dijalankan untuk zaman sekarang?