Rabu 9 Oktober 2019, DOA MEMILIKI TEMPAT PENTING DALAM PERTOBATAN

BACAAN

Yun 4:1-11 – “Engkau sayang akan pohon jarak itu … Mana mungkin Aku tidak sayang akan kota Niniwe yang besar itu?”
Luk 11:1-4 – “Tuhan, ajarlah kami berdoa”

 

RENUNGAN

  1. Doa Bapa Kami merupakan doa yang berasal dari Tuhan sendiri. Tidak ada doa yang lebih baik daripada doa Bapa Kami ini. Doa Bapa Kami merupakan sebuah doa tradisional yang disusun atas kata-kata bukan untuk sekedar dihapal, tetapi merupakan undangan untuk bermeditasi. Lewat kalimat doa yang kita ulang-ulang, kita mengungkapkan esensi relasi yang benar dengan Allah. Keindahan doa tradisional ini bukan terletak pada apa yang kita ucapkan, tetapi bagaimana kita mengucapkan doa itu. Jika kita mendaraskan kata-kata dari doa ini, berusaha meresapkannya, menyesuaikan hati kita terhadap apa yang diungkapkan dari doa tersebut, pelan-pelan dan sedikit demi sedikit, kita akan membentuk hati seorang Kristen, hati yang mencintai jalan yang seharusnya dilewati.
  2. Doa tradisional Bapa Kami ini akan membawa perubahan hati kita, bahkan hati kita akan menyerupai hati Kristus dan semakin dekat dengan Allah, ketika kita berdoa dengan hati yang dalam, hening, sungguh-sungguh, dan dari waktu ke waktu. Resapkan setiap kata atau kalimat dan jangan beranjak dari kalimat tersebut sampai kita merasakan apa maksud Tuhan dengan kata atau kalimat tersebut.
  3. .Setiap hari dunia selalu mengiklankan kebahagiaan bahkan keselamatan kepada kita, tanpa memperhitungkan akibat buruk yang akan ditimbulkan. Bagaimana kita menghadapi gempuran dunia ini? Dengan berdoa dan bermeditasi doa tradisional Bapa Kami, meresapkan pesan, dan membuat niat konkret untuk menjadi baru dalam Kristus. Setiap orang beriman Katolik yang meremehkan dan tidak menghargai doa tradisional ini, sebenarnya dia sedang menghancurkan sarana ampuh untuk pertobatan dirinya.