Selasa 8 Oktober 2019, MENCECAP SABDA
BACAAN
Yun 3:1-10 – “Penduduk Niniwe berbalik dari tingkah lakunya yang jahat, dan Tuhan menaruh belas kasih”
Luk 10:38-42 – “Maria telah memilih bagian yang terbaik, yang tidak akan diambil dari padanya”
RENUNGAN
- ”Maria ini duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya.” Bagi kita, hal ini berarti duduk membaca dan merenungkan Sabda Tuhan dalam keheningan, berdoa dan membuat niat atau pembaruan hidup berdasarkan Sabda tersebut, dan mewujudkannya dalam sikap dan tindakan. Ini yang disebut hidup dari Sabda Tuhan; tidak hanya mendengar, melainkan menjadi pelaku Sabda. Namun kenyataannya, kebanyakan dari orang beriman tidak ada waktu untuk “duduk dekat kaki Tuhan dan terus mendengarkan perkataan-Nya.” Alasannya klasik: tidak ada waktu, sibuk, urusan keluarga, pekerjaan belum selesai. Bagaimana aku?
- Bagaimana dengan Marta? Masalah yang dihadapi Marta bukan karena ia sibuk, melainkan karena terlalu cemas dan pikirannya kacau. Tidak ada keheningan dalam hatinya, sehingga juga tidak ada damai. Ia tidak sempat berjumpa dengan Yesus, karena kecemasannya. Ia telah kehilangan saat yang teramat penting, yaitu mendengarkan Sabda. Yang dibutuhkan Marta adalah menerima kehadiran Yesus lewat Sabda dan doa.
- Pesan bagi kita: membaca, merenungkan Sabda dan berdoa harus menjadi bagian penting dalam hidup kita setiap hari. Sabda Tuhan dan doa yang intensip serta teratur harus mendasari kerja dan seluruh aktifitas kehidupan kita. Melayani tanpa diperkaya oleh Sabda dan doa, seperti orang mengharapkan buah yang baik yang berasal dari pohon yang tercerabut akarnya. “Tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah … Allah memberi upah kepada orang yang sungguh-sungguh mencari Dia” (Hibr 11:6). Apakah aku akan terus membiarkan hidupku tanpa Firman dan doa?