Senin 30 September 2019, St. Hieronimus, RENDAH HATI, TOLERAN, DAN TERUS MELAYANI
BACAAN
Zakaria 8:1-8 – “Aku akan menyelamatkan umat-Ku dari timur sampai ke barat”
Mzm 102:17 – “Tuhan sudah membangun Sion dan menampakkan diri dalam kemuliaan-Nya”
Luk 9:46-50 – “Yang terkecil di antara kamu sekalian, dialah yang terbesar”
RENUNGAN
- Berebut siapa yang paling besar, paling hebat, dan paling berjasa merupakan hal yang biasa dan manusiawi, bahkan di antara umat Allah sendiri. Kita, seringkali, merasa diri sebagai sekelompok umat yang dipilih Tuhan dan menganggap diri lebih baik atau lebih suci dibanding dengan orang-orang yang beragama lain. Sikap sombong demikian sungguh tidak dikehendaki Tuhan. Kalau para murid memperhatikan Sang Guru, pastilah mereka, dan kita, tahu bahwa mewartakan Kabar Baik bukanlah usaha untuk meraih prestise dan pengakuan dari orang lain atau para pemimpin Gereja. Menjadi murid Kristus berarti memiliki sikap rendah hati dan melayani.
- Para murid tidak mendengarkan dan menanggapi apa yang dikatakan Yesus, malah melaporkan kepada-Nya karena terganggu dengan orang lain yang bukan kelompok mereka tetapi mengusir setan demi nama Yesus. Merasa diri sebagai kelompok eksklusif, sebagai kelompok yang dipilih khusus oleh Yesus, mereka tidak terbuka dan tidak toleran. Bagi Yesus, yang penting adalah buah yang dihasilkan (Mat 7:16), bukan siapa yang melakukan, dan kita harus bisa melihat nilai-nilai positip dan buah-buah yang dihasilkan oleh orang lain. Ini yang sulit.
- Dalam diri kita selalu saja ada kecenderungan untuk menjadi yang paling besar dan paling baik. Namun sekarang, kita harus memandangnya dengan kaca mata iman, yang berarti menjadi besar di dalam rencana Allah. Untuk itulah Yesus menghadirkan anak kecil dan meminta para murid menyambut mereka yang kecil. Tuhan berkata: “Barangsiapa menyambut anak ini dalam nama-Ku, ia menyambut Aku.” Penginjil Matius menulis: “Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk AKu” (Mat 25:40). Menjadi besar dalam rencana Allah dimulai dengan sikap terbuka dan toleran kepada sesama, dengan kepedulian dan kemurahan hati.