Sabtu 28 September 2019, PERJUMPAAN DENGAN KRISTUS

BACAAN

Za 2:1-5.10-11a – “Aku datang dan tinggal di tengah-tengahmu”
2Tim 1:10 – “Penebus kita Yesus Kristus telah membinasakan maut, dan menerangi hidup dengan Injil”
Luk 9:43b-45 – “Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia”

 

RENUNGAN

  1. Pengusiran roh jahat dari seorang anak yang sakit membuat orang-orang takjub karena kebesaran Allah dalam diri Kristus (Luk 9:37-43a). Di samping takjub, ada kata-kata: heran, tidak mengerti, tersembunyi, tidak memahami, tidak berani. Kata-kata tersebut menunjukkan betapa gagapnya manusia di hadapan Yang Ilahi. Kita juga sering mengalaminya ketika kita sedang berdoa: rasa kagum dan takjub terhadap Allah, namun juga takut, merasa kecil dan tak berdaya di hadapan-Nya.
  2. Yesus berkata: “Anak Manusia akan diserahkan ke dalam tangan manusia.” Terhadap perkataan dan karya Yesus, di satu sisi orang-orang takjub dan heran atas segala sesuatu yang telah dikatakan dan diperbuat Yesus. Di sisi lain, mereka tidak mengerti, tidak memahami, tetapi tidak berani menanyakannya kepada Yesus. Ketika kita mendengarkan pengajaran atau kotbah di gereja, kita seolah-olah mengerti, bahkan tertawa tertiwi, tetapi ketika keluar gereja sudah tidak mengerti lagi maksud kotbah dari pemimpin ibadat. Juga ketika membaca renungan ini, banyak yang membaca serampangan dan beberapa saat kemudian tidak ingat lagi apa yang dimaksud dengan renungan ini. Yang penting bereaksi … lewat Wa.
  3. Yang tidak dimengerti dan dipahami para murid adalah salib, tetapi mereka tidak berani menanyakannya. Baru setelah Kristus bangkit dan menampakkan diri, para murid baru tahu tentang makna salib dan siapa sebenarnya Mesias. Perjumpaan dengan Kristus yang bangkit, membuat mereka memiliki cara pandang baru tentang penderitaan yang dialami Mesias dan tahu sepenuhnya jalan Yesus. Akhirnya mereka tidak ragu sedikit pun akan resiko mengikuti Yesus. Kita pun dituntut untuk mengalami perjumpaan dengan Kristus lewat Firman dan doa, agar kita benar-benar baru. Bisakah mengalami perjumpaan dengan Kristus, jika kita jarang/tidak pernah membaca Firman dan berdoa?