Jumat 27 September 2019, St. Vinsensius de Paulo, PANDANGAN TENTANG MESIAS YANG KELIRU

BACAAN

Hag 2:1b-10 – “Sedikit waktu lagi maka Aku akan memenuhi rumah ini dengan kemegahan”
Mzm 43:5 – “Berharap dan bersyukurlah kepada Allah, penolong kita”
Mrk 10:45 – “Anak Manusia datang untuk melayani dan menyerahkan nyawa-Nya sebagai tebusan bagi banyak orang”
Luk 9:18-22 – “Engkaulah Kristus dari Allah”

 

RENUNGAN

  1. Kristus mengadakan jajak pendapat dengan pertanyaan: “Kata orang banyak siapakah Aku ini?” Ia tidak tertarik dengan jawaban mereka, karena jawaban mereka jauh dari kebenaran. Apa yang kita alami dalam kehidupan ini bukanlah apa yang dipikirkan orang lain atau apa yang mereka katakan tentang kita. Kita sering terombang-ambing dan ragu atas diri kita karena pendapat mereka. Maka Ia bertanya kepada para murid: “Menurut kamu, siapakah Aku ini?” Jadi pendapat yang kita percaya hanyalah: Apa yang Allah pikirkan tentang kita, bukan apa yang orang lain pikirkan tentang kita. Hal ini seharusnya mendorong kita untuk memiliki relasi pribadi yang akrab mesra dengan Allah.
  2. Yesus telah menumpahkan darah-Nya demi menebus kita dan mendirikan Gereja-Nya. Untuk membangun Gereja-Nya, Ia telah memilih dan mengubah para nelayan. Yesus membawa mereka untuk percaya pada ke-Allah-an dan misi-Nya, sehingga mereka akan meneruskan karya penyelamatan sesudah kematian-Nya. Hasil transformasi nampak ketika Petrus mengatakan: “Engkau adalah Mesias, Anak Allah,” walau pun pengakuan tersebut belum teruji. Apakah kita yakin bahwa Yesus adalah Mesias dan Penyelamatku?
  3. Apa yang dikatakan Petrus merupakan pengakuan iman. Kemudian Yesus membeberkan arti Mesias: “Anak Manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh para tua-tua, imam-imam kepala dan para ahli Taurat, lalu dibunuh, dan dibangkitkan pada hari ketiga.” Orang-orang Parisi salah paham tentang Mesias. Mereka berpikir bahwa Mesias akan membebaskan mereka dari cengkeraman bangsa Romawi. Mereka tidak tahu bahwa perbudakan oleh bangsa Romawi tidak ada apa-apanya bila dibandingkan dengan perbudakan oleh dosa. Jika kita ingin mengalahkan dosa dan Setan, hanya ada satu jalan, yaitu Salib. Yesus adalah penyelamat dunia. Melalui sengsara dan kematian-Nya, Ia menjadi solusi satu-satunya bagi semua masalah kita. Inilah mengapa Ia berkata kepada kita: “Setiap orang yang mau mengikut Aku, ia harus menyangkal dirinya, memikul salibnya setiap hari dan mengikut Aku” (Luk 9:23).