Rabu 25 September 2019, MENGANDALKAN KEPADA PENYELENGGARAAN ILAHI

BACAAN

Ezra 9:5-9 – “Dalam masa perbudakan, kami tidak Engkau tinggalkan, ya Tuhan”
Mrk 1:15 – “Kerajaan Allah sudah dekat, bertobatlah dan percayalah kepada Injil”
Luk 9:1-6 – “Ia mengutus para murid mewartakan Kerajaan Allah dan menyembuhkan orang-orang sakit”

 

RENUNGAN

  1. Kristus mengutus rasul-rasul-Nya untuk memberitakan Kabar Baik dengan bekal yang tidak memadai. Mereka diwajibkan percaya kepada penyelenggaraan ilahi. Rangsel mereka praktis kosong. Bagaimana mereka mampu menyentuh orang-orang yang mereka beri pewartaan? Mereka mampu memahami bahwa Yesus mengarahkan langkah mereka dengan bijaksana: “Segala sesuatu kuanggap rugi, karena pengenalan akan Kristus Yesus, Tuhanku, lebih mulia daripada semuanya” (Phil 3:8). Kristus menegaskan bahwa kekuatan yang mampu menghasilkan buah-buah pewartaan adalah cinta kasih bukannya barang milik atau kecakapan managemen. Apakah pewartaan ini juga aku buat dalam keluargaku?
  2. Yesus mengutus para murid-Nya bagaikan domba ke tengah-tengah serigala, sehingga tidak ada waktu bagi mereka untuk bersantai-santai pada akhir pekan. Dengan memberikan teladan baik, Yesus telah menunjukkan apa yang perlu bagi keberhasilan kerasulan. Ia dilahirkan di kandang yang pengap. Kerasulan Yesus sukses ketika Ia berumur 12 tahun. Kesejahteraan materiil saja tidak dapat memperolehkan hasil kerasulan seperti dikehendaki Tuhan.
  3. Semakin sukar kondisi yang merek hadapi, mereka semakin tertarik untuk terlibat. Para nelayan Galilea ini menerima dengan bebas sebuah tugas yang tidak mereka ketahui. Mereka telah menemukan sebuah harta yang sangat berharga, yaitu Kristus, yang mengisi hidup mereka dengan semangat dan antusias, sehingga mereka menjual segala sesuatu untuk mengikuti DIa. Lukas mengatakan: “Lalu pergilah mereka dan mereka mengelilingi segala desa.” Sadarkah bahwa kita diutus oleh Kristus untuk memberitakan Kabar Baik?