Jumat, 20 September 2019, St. Andreas Kim Taegon dan St. Paulus Chong Hasang, Martir Korea. CINTA KASIH TIDAK PERNAH MENINGGIKAN DIRI
BACAAN
1Tim 6:2c-12 – “Tetapi engkau, hai manusia Allah, jauhilah semuanya itu, kejarlah keadilan, takwa, kesetiaan, cinta kasih, kesabaran dan kelembutan hati”
Luk 8:1-3 – “Wanita-wanita itu melayani seluruh rombongan dengan harta kekayaan mereka”
RENUNGAN
- Dalam rangka memberitakan Injil Kerajaan Allah, “Kedua belas murid-Nya bersama-sama dengan Dia.” Mereka mengikuti Sang Guru duapuluh empat jam sehari, mencoba untuk mengikuti cara hidup-Nya dan berpartisipasi penuh dalam tugas perutusan-Nya.
- Yang sangat mengagumkan, di samping para rasul yang semuanya adalah laki-laki, para perempuan juga mengikuti Yesus. “Perempuan-perempuan ini melayani rombongan itu dengan kekayaan mereka.” Karena sering tampilnya perempuan dalam Injil Lukas, maka Injil ini disebut Injil Kaum Perempuan. Lukas menggaris bawahi relasi Yesus dengan para perempuan ini. Seorang perempuan yang terkenal sebagai seorang berdosa “membasahi kaki Tuhan dengan air matanya … mencium kaki-Nya dan meminyakinya dengan minyak wangi itu” (Luk 7:38; 8:44-45). Yesus menerima kaum perempuan yang ingin mengikuti Dia dan menjadi murid-Nya (Luk 8:2-3; 10:39). Yesus tergerak hati-Nya terhadap seorang janda yang kehilangan anak laki-laki satu-satunya (Luk 7:13). Yang terpenting, Yesus menjadikan para perempuan sebagai saksi kematian-Nya (Luk 23:49), saksi pemakaman-Nya (Luk 23:55-56), dan saksi kebangkitan-Nya (Luk 24: 1-11.22-24), sedangkan para rasul lari entah ke mana.
- Sampai pada waktu itu, para perempuan disembunyikan dari kehidupan public. Yesus mengubah total pandangan tersebut, dan menempatkan kaum perempuan sejajar dengan laki-laki. Kalau kedudukan laki-laki dan perempuan sejajar, mengapa Gereja tidak memperkenankan kaum perempuan menjadi seorang imam?