Rebo Pahing 4 September 2019, DIPANGGIL UNTUK MELAYANI
BACAAN
Kol 1:1-8 – “Sabda kebenaran telah sampai kepadamu, demikian juga kepada seluruh dunia”
Luk 4:38-44 – “Juga di kota-kota lain Aku harus mewartakan Injil, sebab untuk itulah Aku diutus”
RENUNGAN
- Dalam Injil hari ini, penyembuhan yang dibuat Yesus tidak disertai kata-kata daripada-Nya, tidak ada ucapan syukur, dan tidak ada reaksi dari orang-orang yang ada. Hal ini menggambarkan bahwa penyembuhan sudah menjadi hal yang biasa dibuat oleh Yesus. Tujuan dari mukjizat kesembuhan adalah untuk memulihkan kehidupan. Setelah orang dipulihkan dari penyakitnya, ia dituntut untuk melayani orang lain, seperti dibuat oleh ibu mertua Petrus.
- Mukjizat terjadi bukan melalui hal-hal yang heboh, tetapi melalui hal-hal biasa sehari-hari, ketika kita berdoa, mengikuti misa, bimbingan rohani, mengaku dosa. Mukjizat itu berupa perubahan hati yang semakin mencintai Yesus, semakin melayani dengan penuh kasih. Dengan hati yang baru kita akan mendapatkan apa yang kita butuhkan. Tetapi kita selalu menganggap hal tersebut biasa-biasa saja, sehingga tidak merasakan adanya mukjizat; kita lebih menyukai mukjizat-mukjizat yang heboh
- Dalam berdoa, kita punya kebiasaan mendesak-desak Tuhan, bahkan memaksa-Nya untuk menyembuhkan penyakit kita. Hal ini nampak jelas ketika ada KRK atau misa penyembuhan. Kita disembuhkan, diberi mukjizat macam-macam, tetapi menolak ketika Tuhan menyodorkan “surat tagihan” yang berupa permintaan untuk mengasihi dan melayani orang lain. Yesus membangkitkan orang-orang beriman dari kematian dosa dan memanggil mereka untuk melayani. Orang-orang Kristen adalah orang-orang yang dibangkitkan yang panggilannya adalah untuk melayani.