Selasa 3 September 2019, St. Gregorius Agung, YESUS KRASAN DI KAPARNAUM
BACAAN
1Tes 5:1-6.9-11 – “Kristus telah wafat untuk kita, agar kita hidup bersama Dia”
Luk 4:31-37 – “Aku tahu siapa Engkau: Engkau Yang Kudus dari Allah”
RENUNGAN
- Yesus memiliki rencana besar untuk Kaparnaum, yang merupakan sebuah kota besar, ada danau yang mengarah ke laut, jalan utama para pedagang. Kota yang sangat ideal untuk mewartakan Injil. Yesus menjalankan sebagian besar misi dan mukjizat-mukjizat-Nya di Kaparnaum. Sebagaimana Kristus telah memilih Kaparnaum sebagai tempat pewartaan Injil, kita ditantang untuk menemukan “Kaparnaum” kita, yaitu tempat pewartaan yang tepat untuk menyampaikan Kabar Baik kepada orang lain, dan di sana kita bisa menjadi rasul yang efektip. “Kaparnaum” yang dimaksud adalah tempat kita bekerja, di dalam keluarga, di lingkungan sekitar kita. Di sana Kristus memberkati segala usaha kita dengan kehadiran-Nya, pengajaran-Nya dan penyembuhan-Nya. Di mana “Kaparnaum” ku?
- Yesus memilih menyembuhkan seseorang di Kaparnaum pada hari Sabat, dan tak ada orang protes. Lain jika hal tersebut terjadi di Yerusalem. Orang-orang di Kaparnaum memiliki iman yang sederhana, tidak begitu peduli terhadap peraturan dan ritual rumit yang dibuat oleh orang-orang Parisi. Yesus sendiri merasa krasan dan diterima di Kaparnaum. Ia dengan bebas berkhotbah, menyembuhkan, dan bekerja. Di sini Ia menemukan Petrus, Andreas, Matius, Yohanes, dan Yakobus. Di sini pula Ia menemukan iman di antara orang-orang penyembah berhala, antara lain iman kepala pasukan yang minta penyembuhan.
- Orang-orang Kaparnaum kagum terhadap pengajaran Yesus, karena Ia menciptakan hatinurani yang kritis ketika harus berhadapan dengan para penguasa keagamaan, Ia mengajar dengan penuh kuasa berdasar pada pengalaman-Nya akan Allah dan kesaksian pribadi-Nya. Masing-masing dari kita diberi kuasa tertentu menurut tugas kita masing-masing, entah sebagai imam, orang tua, guru, orang yang berwenang dalam pekerjaan, … Marilah kita memastikan bahwa kita menggunakan kuasa tersebut hanya untuk meningkatkan kemampuan orang lain, bukan untuk mematikannya. (MS)