Jumat, 30 Agustus 2019 SIAP ATAU TIDAK!

BACAAN

1Tes 4:1-8 – “Inilah kehendak Allah, yaitu supaya kamu semua kudus”
Mat 25:1-13 – “Berjaga-jagalah, sebab kamu tidak tahu akan hari maupun saatnya”

 

RENUNGAN

  1. Firman Tuhan hari ini mengundang kita agar memiliki minyak untuk lampu kita, yaitu selalu siap bagi kedatangan-Nya. Ia datang pada saat dan dengan cara yang kita tidak tahu. Para gadis yang bodoh gagal mengantisipasi kapan dan bagaimana Tuhan akan datang, dan mereka tidak siap. Hal demikian bisa terjadi dalam hidup kita, ketika kita dicemaskan oleh ribuan masalah, pekerjaan, masa depan dan kita tidak memperhatikan yang paling esensial dalam hidup ini. Kita melewatkan kehadiran Kristus dalam diri orang-orang di sekitar kita dan lingkungan di mana kita hidup. Kadangkala, Kristus datang kepada kita melalui pengorbanan dan penderitaan, tetapi kita tidak mengenali Dia dalam keadaan tersebut, dan kita acuh-tak-acuh saja. Seruan Kristus lewat Santa Faustina: “Engkau akan menyiapkan dunia untuk kedatangan-Ku yang terakhir” (BCH 429) pun kita anggap sepi. Siapa yang peduli?
  2. Dari Firman hari ini, dengan jelas menyatakan bahwa ada banyak orang, karena pilihan mereka sendiri, tidak diselamatkan. Kata-kata mengerikan yang akan mereka dengar dari Tuhan adalah: “Sungguh, aku berkata kepadamu, aku tidak mengenal kamu.” Tuhan mengharapkan kita, dengan kebebasan yang ada pada kita, memilih dengan sangat serius. Ia menawarkan undangan kepada kita untuk menanggapi dengan penuh cinta dan ketaatan atas Kasih-Nya. Allah tidak bisa menyelamatkan kita tanpa kerjasama dari pihak kita. Pertanyaan yang harus dijawab dengan tegas: 1) Di luar Gereja-gereja Kristus tidak ada keselamatan (Jawaban: benar/salah). 2) Di luar Kristus tidak ada keselamatan (Jawaban: benar/salah). Dan bagaimana menjelaskannya?
  3. Dari Firman hari ini kita diingatkan bahwa rahmat Allah bisa berlalu dan tidak pernah akan kembali. Oleh karena itu kita perlu merasakan kehadiran Allah di dalam hal-hal kecil dalam keseharian hidup kita dan tidak pernah melewatkan kesempatan untuk mencintai dan melayani Dia. Iman kita harus selalu siap dan fokus pada Tuhan. Jika kita menganggap pasti diselamatkan secara otomatis karena baptisan atau menganggap bahwa kita sudah diselamatkan, kita bisa kehilangan kesempatan untuk berada bersama Dia.