Sabtu, 17 Agustus 2019, HR Kemerdekaan Republik Indonesia MENUJU INDONESIA UNGGUL

BACAAN

Sir 10:1-8 – “Para penguasa bertanggungjawab atas rakyatnya”
1Ptr 2:13-17 – “Berlakulah sebagai orang merdeka”
Mat 22:15-21 – “Berikanlah kepada kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada kaisar, dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah”

 

RENUNGAN

  1. Kitab Yesus Bin Sirakh (Deut) menyajikan gambaran seorang pemimpin yang bijaksana, bertanggungjawab, dan mencintai rakyatnya: “Pemerintah yang bijak mempertahankan ketertiban pada rakyatnya, dan pemerintahan orang arif adalah teratur … Raja tidak terdidik membinasakan rakyatnya, tetapi sebuah kota sejahtera berkat kearifan para pembesarnya” (Sir 10:1-8).
  2. Rasul Petrus mengingatkan jemaatnya: “Tunduklah, karena Allah, kepada semua lembaga manusia, baik kepada raja sebagai pemegang kekuasaan yang tertinggi, maupun kepada wali-wali yang diutusnya untuk menghukum orang-orang yang berbuat jahat dan menghormati orang-orang yang berbuat baik” (1Petr 2:13-14).
  3. Sebagai orang beriman, kita ini sebagai warganegara Indonesia, sekaligus sebagai “warga Kerajaan Allah” (2Tes 1:5). Keduanya membutuhkan kesetiaan tertentu dari kita. Apa yang diselenggarakan oleh Negara untuk kepentingan umum, membutuhkan partisipasi kita, antara lain dengan membayar pajak. Kepada pemimpin Negara kita perlu menaruh hormat dan mengikuti semua peraturan yang ada, berani menyuarakan kebenaran, kejujuran, dan bertanggung jawab.
  4. Bung Karno pernah menyatakan, “Perjuanganku lebih mudah karena mengusir penjajah, tapi perjuanganmu akan lebih sulit karena melawan bangsamu sendiri.” Pernyataan tersebut benar. Bangsa kita yang sudah merdeka dari penjajah selama 74 tahun, belum merdeka karena dijajah warga bangsa sendiri. Korupsi yang massif dilakukan oleh para pejabat Negara. Paham radikal ingin menggantikan ideologi Negara Pancasila. Narkoba sudah menjajah semua lapisan masyarakat, mulai dari anak-anak kecil sampai orang-orang dewasa. Miris. Dengan kondisi seperti itu, mungkinkah cita-cita Menuju Indonesia Unggul bisa terlaksana?
  5. Kita ini milik Allah, diciptakan menurut gambar dan rupa Allah (Kej 1:26). Bumi serta isinya adalah milik Allah (Mzm 24:1). Jadi kita ini seutuhnya milik Allah, distempel dengan gambar Allah. Karena kita ini milik Allah, maka harus memberikan segalanya yang kita miliki kepada Allah. Hal ini berarti juga siap memberikan diri untuk terlibat dalam mengolah dunia dengan hidup bermartabat, terlibat dalam cita-cita pemerintah: Menuju Indonesia Unggul. Jangan sampai kita nanti tertinggal di landasan.