Rabu 7 Agustus 2019, BERIMAN DAN TABAH

BACAAN

Bil 13:1-2.26-29.34-35* – “Israel mengolah tanah yang diidamkan” *
Mat 15:21-28* – “Hai ibu, sungguh besar imanmu!”
RENUNGAN

  1. Seperti wanita di Kanaan dalam Injil hari ini, kita sering menyampaikan doa permohonan dan menunggu jawaban dengan sungguh-sungguh. Apa jawaban Yesus? “Yesus sama sekali tidak menjawab.” Jiwa wanita tersebut, sebenarnya jiwa kita, hancur karena jawaban yang sama sekali tidak kita harapkan. Namun karena cintanya yang begitu besar kepada anak perempuannya, ia tetap memiliki harapan dan mencari Yesus. Bagaimana sikap kita, ketika anak yang kita cintai sakit keras dan Tuhan tidak menjawab seperti yang kita inginkan?
  2. Hanya seorang ibu atau ayah tahu kedalaman cintanya kepada anaknya, bahkan kata-kata tidak mampu mengungkapkannya. Kita benar-benar paham tentang cinta, ketika kita terlibat terhadap orang yang kita kenal dan kita cintai. Coba renungkan sengsara Tuhan kita Yesus Kristus. Bayangkan ketika Dia dikenai tuduhan-tuduhan palsu, dihukum cambuk, direndahkan, dan akhirnya disalib. Itulah cinta Tuhan kepada kita. Bayangkan ketika salah satu anggota keluarga kita mengalami hal yang sama.
  3. ”Benar Tuhan, tetapi anjing-anjing pun makan remah-remah yang jatuh dari meja tuannya.” Pukulan demi pukulan terhadap imannya tidak membuat wanita tersebut menyerah. Dan Yesus mengatakan: “Hai ibu, sungguh besar imanmu! Terjadilah bagimu seperti yang kaukehendaki.” Iman dan kerendahan hati si wanita itu membuat hati Yesus tergerak.
  4. Saat kita berdoa minta sesuatu, sebenarnya Tuhan telah menyiapkan hadiah untuk kita, dan Ia sedang berjalan menemui kita. Namun kita sering tidak sabar dan suka mengeluh. Kita dituntut sabar, tidak menyerah, dan memiliki iman yang dalam. “Tanpa iman tidak mungkin orang berkenan kepada Allah” (Hibr 11:6). Iman tidak hanya mampu menggerakkan gunung (Mat 17:20), tetapi juga menggerakkan hati Allah untuk turun tangan atas masalah kita (Mat 9:36). 🇮🇩MS🇮🇩