Senin 29 Juli 2019, St. Marta, PERCAYAKAH ENGKAU?
BACAAN
Kel 32:15-24.30-34 – “Bangsa itu telah berbuat dosa besar, sebab mereka telah membuat allah emas”
Mat 13:31-35 – “Biji sesawi itu menjadi pohon, sehingga burung-burung di udara datang bersarang di cabang-cabangnya”
RENUNGAN
- Perumpamaan tentang biji sesawi hendak mengatakan bahwa Kerajaan Allah berada di tengah-tengah kita (Luk 17:21). Kehadirannya seperti biji sesawi: sederhana, kecil, dan hampir tidak terlihat. Ia adalah Yesus. Dalam Yesus, Kerajaan Allah tidak mengikuti kriteria dunia, melainkan memiliki cara berpikir dan berproses yang berbeda. Biji sesawi yang begitu kecil, tetapi tumbuh dan memberi harapan. Biji sesawi tumbuh menjadi pohon. Pohon adalah Komunitas orang beriman yang menerima setiap orang, memberi rasa krasan, dan memberi harapan akan masa depan. Sadarkah aku?
- Yesus berbicara dengan perumpamaan untuk memenuhi apa yang dikatakan Pemazmur: “Aku mau membuka mulut mengatakan amsal, aku mau mengucapkan teka-teki dari zaman purbakala” (Mzm 78:2). Dengan perumpamaan pula, Yesus ingin menyesuaikan pesan yang akan disampaikan dengan kemampuan para pendengar (Mrk 4:34). Dengan perumpamaan ini Yesus mengharapkan kepada para pendengar-Nya agar mereka menemukan Allah lewat kehidupan tiap hari, atau menurut Santo Ignatius Loyola: Menemukan Allah dalam segala dan menemukan segala dalam Allah. Apakah aku sudah menemukan Allah?
- Ada satu hal amat penting, yaitu menjadikan Sabda-sabda-Nya menjadi bagian dari hidup kita setiap hari, bagaikan darah yang mengalir dalam tubuh kita, sehingga kita tak terpisahkan dari Kristus (Rom 8:35-39).