Sabtu 20 Juli 2019, KESEMBUHAN JIWA DARI DOSA JAUH LEBIH PENTING DARIPADA KESEMBUHAN RAGA

BACAAN

Kel 12:37-42 – “Malam itulah Tuhan membawa umat Israel keluar dari tanah Mesir”
Mat 12:14-21 – “Banyak orang mengikuti Dia, dan Ia menyembuhkan mereka semuanya”

 

RENUNGAN

  1. ”Tetapi Yesus mengetahui maksud mereka, lalu menyingkir dari sana.” Bagi Yesus, “saatnya” belum tiba, maka Dia menyingkir dan tidak mau memancing perselisihan yang tidak perlu dengan orang-orang Parisi. Tidak ada gunanya mengajak mereka untuk berrefleksi diri dan bertobat, karena hati mereka begitu keras dan tertutup dan mereka tidak ada keinginan untuk mendengarkan Yesus. Seperti Yesus, kita perlu mundur sejenak ketika berhadapan dengan ketidak-cocokan, salah paham, dan saat emosi melonjak, sampai hati tenang dan siap untuk mendengarkan kebenarannya.
  2. ”Banyak orang mengikuti Dia, dan Ia menyembuhkan mereka semua.” Jangan membayangkan bahwa penyakit yang disembuhkan semuanya sakit phisik. Yesus begitu lembut dan rendah hati, sehingga setiap orang dapat datang kepada-Nya. Jika seseorang datang kepada Yesus, maka yang pertama-tama ia inginkan adalah kesembuhan jiwa yang telah dirusak oleh dosa. Bahkan sampai sekarang ini, Yesus rindu untuk merangkul jiwa-jiwa berdosa dan memulihkannya secara utuh. Dalam terang sikap Yesus ini, kita melihat perbedaan tajam: Orang Parisi selalu berusaha untuk membunuh, sedangkan Yesus selalu memberi kehidupan baru kepada mereka yang datang kepada-Nya.
  3. Yang dibutuhkan Yesus adalah bara api iman dan harapan untuk mengubah kehidupan seseorang. Namun demikian Tuhan menghargai kebebasan setiap orang dan menyerahkan kepada yang bersangkutan. Sebenarnya sedari awal Tuhan memberikan manusia keinginan untuk mencari yang ilahi. Jadi dari sononya, orang itu pada dasarnya sudah religius. Dari semula Allah melengkapi kita dengan iman, harapan, dan kasih. Tapi apa yang sudah ditanamkan Allah itu bisa hilang jika kita tidak merawatnya dan cenderung mengikuti cinta diri, acuh-tak acuh terhadap yang rohani dan membuang Allah. Jika kita kembali kepada Kristus, kita akan menemukan bahwa Dia menunggu kita dengan kerinduan yang dalam. (MS)