Senin 1 Juli 2019, PEMURIDAN MODEL KRISTUS
BACAAN
Kej 18:16-33 – “Apakah Engkau akan membinasakan orang saleh bersama orang jahat?”
Mat 8:18-22 – “Ikutlah Aku”
RENUNGAN
- Transisi untuk menjadi seorang murid Yesus tidaklah mudah. Ketika seorang murid menyerahkan kehendaknya sendiri kepada Tuhan tanpa syarat, “seorang ahli taurat” pada zaman sekarang ini masih mencari kepentingannya sendiri. Orang ini belum memiliki kebebasan hati untuk mengikuti Kristus. Menjadi murid Kristus merupakan sebuah panggilan: “Ikutlah Aku!” Seseorang diidentikkan dengan Kristus bukan karena mengetahui ajaran, atau bahkan mengajarkannya, tetapi dengan hidup biasa sesuai dengan kehendak Kristus.
- Kristus tidak begitu saja menafikan ahli taurat, tetapi menarik dia kepada jalan kehidupan yang berbeda, yaitu hidup sederhana. Kristus t telah mengosongkan diri dengan menjadi miskin, bahkan melampaui kemiskinan orang-orang yang paling miskin. Tetapi kemiskinan Kristus tidaklah menunjukkan sebagai suatu penderitaan. Sebaliknya, menunjukkan tanda kekayaan Allah yang dihidupi oleh Kristus. Kehidupan Kristus meneguhkan orang-orang untuk meninggalkan dunia mereka untuk sesuatu yang lebih baik, lebih mulia, dan lebih bermartabat.
- Hal tersebut berarti berani meneladani cara hidup Kristus (Yoh 13:14), berpartisipasi aktip dalam misi Kristus, menerima dan mewujudkan hidup Kristus dalam hidup kita. Paulus menyatakan: “Aku hidup, tetapi bukan lagi aku sendiri yang hidup, melainkan Kristus yang hidup di dalam aku” (Gal 2:20). Bagi ahli Taurat, dan juga kita, yang biasa hidup mewah dan terhormat, hal tersebut berarti dituntut untuk memiliki sikap hidup tanpa pamrih, tidak ada jaminan, dan siap kehilangan banyak. Bagi seorang muda kaya raya, berarti Yesus harus menjadi prioritas, berani melepaskan kelekatan terhadap kekayaannya. (MS)