Jumat 28 Juni 2019, HR Hati Yesus Yang Mahakudus, HATI YANG MENGASIHI
BACAAN
Yeh 34:11-16 – “Aku sendiri akan menggembalakan domba-domba-Ku dan AKu akan membiarkan mereka berbaring tenang”
Rom 5:5b-11 – “Allah melimpahkan kasih-Nya atas kita”
Luk 15:3-7 – “Bergembiralah bersama dengan daku, sebab dombaku yang hilang telah kutemukan”
RENUNGAN
- Hari ini kita merayakan Hati Yesus Yang Mahakudus. Penghormatan kepada Hati Yesus Yang Mahakudus berdasarkan tradisi yang sudah mulai berkembang sejak abad VII dan semakin tersebar luas setelah penampakan Yesus kepada Santa Margareta Maria Alacoque (1647-1690). Pada tahun 1856, Paus Pius IX memasukkan Pesta Hati Kudus Yesus dalam penanggalan liturgi.
- Hati Yesus mencurahkan kasih-Nya kepada kita. Ia datang ke dunia ini untuk mengasihi kita lebih dari pada siapa pun. Ia mengikuti kita agar kita kembali kepada-Nya. Kristus membandingkan diri dengan seorang gembala, pekerja rendahan yang banyak melakukan pengorbanan dan mempertaruhkan diri untuk keselamatan kawanan domba. Seorang gembala mempertaruhkan hidupnya bagi kawanan dombanya daripada hidupnya sendiri. Kristus, Sang Gembala Baik, mempertaruhkann hidup-Nya bagi domba-domba-Nya. Kawanan domba, bagaimana pun juga lebih berharga daripada seorang gembala. Allah Bapa menghendaki domba-domba diselamatkan, berkembang, tumbuh dan kuat. Kristus mati agar kita hidup. Tak ada satu pun yang membuat seorang gembala lebih berbahagia daripada memberikan hidupnya bagi domba-dombanya.
- Kita merayakan Gembala Kita dan cinta-Nya kepada kita. Ia mengasihi kita dengan cinta yang tanpa batas. Kristus dekat dengan kita sebagai seorang gembala. Ia tidak sendirian dan jauh dari kita, tetapi Ia ingin datang dalam kegersangan hidup kita untuk menyelamatkan ketika kita tersesat dan hilang. Hidup Sang Gembala tidak memilih hidup yang mewah, melainkan mendirikan tenda di antara kawanan domba-Nya, dan mengalami hidup sama seperti kita. Ia telah membuat diri-Nya sebagai saudara kita.
- Kristus ingin menggendong kita di pundak-Nya untuk membawa kita kembali kepada Bapa. Ia tidak pernah memaksakan kehendak-Nya, tetapi mengikuti kita sampai kita siap untuk menyerah kepada-Nya. Devosi kita kepada Hati Kudus Yesus merupakan devosi cinta. Kita melihat sebuah hati yang sedemikian mengasihi dunia, walaupun cinta tersebut tanpa balas. Tanggapan umat beriman begitu dingin dan tanpa perasaan. Namun Kristus memanggil kita untuk membantu-Nya membawa domba-domba yang hilang kepada-Nya. Di atas semuanya, kita dapat menghibur Kristus dengan memberi cinta kita kepada-Nya. (MS)