Jumat 21 Juni 2019, St. Aloisius Gonzaga, IMAN ADALAH SATU-SATUNYA HARTA KEKAYAAN YANG PALING BERHARGA

BACAAN

2Kor 11:18.21b-30 – “Di samping banyak hal, masih ada urusanku sehari-hari, yaitu memelihara semua jemaat”
Mat 6:19-23 – “Di mana hartamu berada, di situ pula hatimu”

 

RENUNGAN

  1. Harta kekayaan telah menjadi bagian yang tak terpisahkan dari hidup manusia. Bahkan harta kekayaan menjadi solusi setiap masalah. Semua manusia berusaha untuk menjadi kaya, dengan mengumpulkan harta bahkan sering menghalalkan segala cara. Bila kekayaan menjadi tujuan hidup, kerap membuat orang menjadi serakah, berjiwa korup, berlaku egois, bertindak tidak adil, sewenang-wenang, bahkan Pejabat Gereja dan Tuhan dibeli dengan uang.
  2. Pokok persoalannya adalah bagaimana kita, sebagai orang beriman, menempatkan diri di dunia ini?
    ”Kumpulkanlah bagimu harta di surga!” Apa artinya? Artinya: Menjadikan Tuhan sebagai dasar hidup kita. Harta kekayaan bukan milik kita sendiri, tetapi milik Tuhan. Kita ditantang untuk berbagi, memberi, dan membangun persaudaraan, bukan menimbun harta kekayaan untuk diri sendiri. Dengan demikian mata kita menjadi pelita tubuh, artinya mampu melihat melampaui harta kekayaan.
  3. Apa yang dimaksud harta kekayaan yang bernilai kekal itu? Rasul Paulus, dalam bacaan pertama, memiliki jawaban. Harta kekayaan yang kekal itu adalah iman akan Kristus Yesus.
  4. Kita perlu menilai dan mengevaluasi kembali cara pandang kita akan harta kekayaan. Kita mungkin terjebak pada upaya menjadikan harta kekayaan yang fana sebagai tujuan segala usaha hidup kita. Sebaliknya, iman akan Kristuslah satu-satunya kekayaan yang layak kita megahkan di hadapan dunia dan memberikan kita kehidupan kekal. Untuk memiliki prioritas seperti dikehendaki Tuhan, kita dituntut pertobatan serius, perubahan sikap dan tingkah laku untuk menempatkan Tuhan di atas segalanya. (MS)