Minggu, 16 Juni 2019, HR TRITUNGGAL MAHAKUDUS DENGAN IMAN YANG DALAM DAN KASIH YANG BESAR, KITA MENGENAL ALLAH TRITUNGGAL MAHA KUDUS
BACAAN
Rom 5:1-5 – “Kita hidup dalam damai sejahtera dengan Allah oleh karena Kristus, dalam kasih yang dicurahkan oleh Roh Kudus”
Yoh 16:12-15 – “Segala sesuatu yang Bapa punya adalah kepunyaan-Ku. Roh akan memberitakan kepadamu apa yang Dia terima dari pada-Ku”
RENUNGAN
- Hari ini Gereja merayakan Hari Raya Tritunggal Maha Kudus. Allah yang esa dalam tiga pribadi: Bapa, Putera, dan Roh Kudus. Dalam sepanjang sejarah Gereja sampai hari ini, misteri Tritunggal Maha Kudus selalu menjadi perdebatan dan perbantahan yang tiada habisnya.
- Tentang Allah, tidak dapat dijelaskan hanya dengan akal. Kalau bisa dijelaskan dengan tuntas, maka Allah tidak lagi misteri. “Kalau engkau memahami-Nya, Ia bukan lagi Allah” (St.Agustinus, Sermon 52,6,16 – KGK 230). Walau pun Ia sudah mewahyukan diri dalam diri Yesus, Ia tetap sebagai misteri.
- Apa kata Alkitab? Yesus dan Bapa tak terpisahkan: “Aku dan Bapa adalah satu” (Yoh 10:30). “Barangsiapa telah melihat Aku, ia telah melihat Bapa …” (Yoh 14:9). Dalam doa-Nya, Yesus mengatakan: “… sama seperti Engkau ya Bapa, di dalam Aku dan Aku di dalam Engkau … “ (Yoh 17:21). Yesus menyatakan diri-Nya sama dengan Allah. Ia adalah Allah dalam wujud manusia. Yesus juga menyatakan keberadaan diri-Nya yang ada bersama Allah sebelum penciptaan dunia (Yoh 17:5). Kristus adalah Sang Sabda, yang ada bersama-sama dengan Allah dan Firman itu adalah Allah, dan oleh-Nya segala sesuatu dijadikan (Yoh 1:1-3). Tidak mungkin Yesus menjadikan segala sesuatu, jika Ia bukan Allah sendiri. Selain kesatuan-Nya dengan Bapa, Yesus juga menyatakan kesatuan-Nya dengan Roh Kudus (Yoh 15:26). Roh Kudus adalah Roh Yesus sendiri, sebab Ia adalah Kebenaran (Yoh 14:6). Sebelum naik ke surga, Yesus menyatakan kembali kesatuan-Nya dengan Bapa dan Roh Kudus: “… Pergilah, jadikanlah semua bangsa murid-Ku dan baptislah mereka dalam nama Bapa, Putera dan Roh Kudus …” (Mat 28:18-20). Rasul Yohanes mengajarkan: “Bapa, Firman dan Roh Kudus; dan ketiganya adalah satu” (1Yoh 5:7).
- Masih menurut Alkitab. ”Begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal” (Yoh 3:16). Allah yang mendengarkan jeritan umat-Nya di Mesir dan menyaksikan penderitaan mereka, datang menyelamatkan mereka melalui Musa, dan sekarang Ia mengutus Anak-Nya, sehingga setiap orang yang percaya kepada-Nya akan diselamatkan. Bagi Yohanes, pengadilan Allah tidak terjadi pada akhir sejarah, melainkan di dalam sejarah sekarang ini. Tergantung apakah manusia memilih yang jahat atau yang baik, menolak Allah atau memeluk Allah yang adalah kasih dan maharahim.
- Dari pernyataan Alkitab tersebut, merayakan Tritunggal Mahakudus berarti merayakan kasih yang paling sempurna. Dan kita diajak memandang Tritunggal Maha Kudus dalam perspektip kasih. Allah memberikan kasih-Nya kepada kita melalui Yesus Kristus, dan Yesus Kristus memberikan kasih yang sama dengan Allah Bapa. Hubungan Allah Bapa dan Putera-Nya adalah hubungan kasih yang kekal, sempurna, dan tak terbatas. Roh Kudus adalah jiwa dari kedua-Nya. Bapa mengasihi Putera-Nya, dan Putera-Nya menunjukkan kasih-Nya dengan sempurna di kayu salib. Siapa Roh Kudus? “ … Ia Tuhan yang menghidupkan; Ia berasal dari Bapa dan Putera …” (Credo Nicea). Dengan kasih yang sempurna tersebut, kita mengenal Allah yang pada hakekatnya adalah KASIH. Dari kita dibutuhkan keterbukaan hati, iman yang dalam, dan cinta yang besar untuk bisa sedikit memahami misteri Allah ini. (MS)