Sabtu, 8 Juni 2019 “TETAPI ENGKAU, IKUTLAH AKU!”

BACAAN

Kis 28:16-20.30-31 – “Paulus tinggal di Roma memberitakan Kerajaan Allah”
Yoh 21:20-25 – “Yesus yang bangkit berkata kepada Petrus, ‘Ikutlah Aku’”

 

RENUNGAN

  1. Siapakah Petrus sehingga ia dipanggil oleh Yesus: “Ikutlah Aku?” Ia orang yang sederhana, terkadang ragu dan takut, namun ia ingin mengikuti Yesus dengan sungguh-sungguh dan setia. Masing-masing dari kita juga mempunyai sejarah sendiri-sendiri dalam mengikuti Yesus. Tidak ada yang persis sama. Masing-masing mempunyai keunikan sendiri-sendiri.
  2. Ada panggilan ada rahmat. Petrus mendapat rahmat kesembuhan ketika ia ditanya oleh Yesus sebanyak tiga kali. Kesalahan-kesalahan Petrus telah direhabilitasi. Dan Yesus tetap mengasihi Petrus. Setiap saat, kita pun disapa oleh Yesus. Dengan sapaan itu Ia ingin memulihkan dari kesalahan-kesalahan kita. Namun kita sering tidak mendengar sapaan Yesus, karena kita terlalu sibuk dengan diri sendiri dan sibuk dengan hal-hal yang tidak perlu, sedangkan Yesus kita tinggalkan begitu saja.
  3. Yohanes menyebut dalam Injilnya sebagai “murid yang terkasih.” Petrus juga sebagai “murid yang terkasih” setelah direhabilitasi oleh Yesus. Paulus yang mengalami penampakan Tuhan, juga sebagai “murid yang terkasih.”
  4. Dalam segala kelemahan dan dosa-dosa kita, kita sadari bahwa Yesus selalu mengasihi kita dan berjalan bersama kita.
    • Sesering apa aku merefleksikan kasih Kristus kepadaku?
    • Apakah aku juga layak disebut “murid yang terkasih?”
    • Sebuah kesombongan: “Aku adalah murid yang paling hebat.” Pernah mengalami? (MS)