SANTA MARIA BUNDA PENOLONG ABADI
1. Pada awalnya adalah sebuah ikon yang dilukis di atas kayu dan berasal dari sekitar abad ke-13, kemungkinan dibuat di Kreta. Ikon ini berukuran 54 x 41,5 cm, menggambarkan Bunda Maria, memakai baju merah gelap dengan mantel biru dan memakai cadar, sedang menggendong Kanak-Kanak Yesus. Malaikat Mikael dan Gabriel melayang di pojok atas memegang alat-alat penyiksaan. St Mikhael (di pojok kiri) memegang tombak, bunga karang yang dicelupkan ke dalam anggur asam dan mahkota duri, sementara St Gabriel (di pojok kanan) memegang salib dan paku-paku. Tujuan dari sang pelukis adalah menggambarkan Kanak-Kanak Yesus menyaksikan penglihatan akan Sengsara-Nya di masa mendatang
2. Di kepala Bunda Maria terdapat bintang yang menandakan perannya sebagai Bintang Laut (Stella Maris) sementara salib di sebelahnya dianggap sebagai penanda dari ikon ini. Ikon ini kemudian menjadi semacam Hodegetria atau Bunda Maria sebagai tuntunan hidup, dimana Bunda Maria menuntun Putranya. Di Gereja Ortodoks, ikon ini dikenal dengan istilah Theotokos (Bunda Allah). Kanak-kanak Yesus digambarkan sedang berlindung dari penderitaan dalam pelukan Bunda Maria. Ekspresi wajah Bunda Maria sangat khidmat dan memandang langsung ke depan bukan ke anaknya. Yesus digambarkan sedang berlindung dalam pelukan dengan satu sandalnya lepas menggantung.
3. Semua huruf yang tertera dalam gambar ini adalah huruf Yunani dan semua kata disingkatkan. Keterangan dari gambar ini adalah sebagai berikut: Tulisan Yunani di atasnya dibaca sebagai Bunda Tuhan MP-OY, Malaikat Mikhael OAM, Malaikat Gabriel OAT, dan Yesus Kristus IC-XC. Gambar ini diberi nama Bunda Maria Penolong Abadi.
4. Gambar ini mengungkapkan tiga peristiwa:
1) Peristiwa gembira, Maria mendapat kabar gembira dari malaikat Gabriel.
2) Peristiwa sedih, Yesus menderita sengsara dan wafat di kayu salib.
3) Peristiwa mulia, Yesus dan Maria naik ke surga dan dimuliakan di surga dengan mahkota di atas kepala Bunda Maria dan Kanak-Kanak Yesus.
5. Menurut tradisi, seorang saudagar mendapatkan ikon (lukisan) tersebut dari pulau Kreta dan mengirimkannya ke Roma dengan kapal laut menjelang akhir abad ke-15. Dalam perjalanan, mengamuklah suatu badai dahsyat, yang mengancam nyawa mereka semua yang berada dalam kapal. Para penumpang bersama awak kapal berdoa memohon bantuan Bunda Maria, dan mereka diselamatkan.
6. Begitu tiba di Roma, sang saudagar yang menghadapi ajal, memerintahkan agar lukisan dipertontonkan supaya dapat dihormati secara publik. Sahabatnya, yang menahan lukisan tersebut, menerima perintah berikutnya: Bunda Maria menampakkan diri dan menyatakan keinginannya agar lukisan dihormati di sebuah gereja antara Basilika St Maria Maggiore dan St Yohanes Lateran di Roma. Sebab itu, lukisan ditempatkan di Gereja St Matius, dan kemudian terkenal sebagai “Madonna dari St Matius.”
7. Setelah pasukan Napoleon menghancurkan Gereja St Matius pada tahun 1812, lukisan dipindahkan ke Gereja St Maria di Posterula, dan disimpan di sana hingga hampir 40 tahun lamanya. Di sana, lukisan itu kemudian diabaikan dan dilupakan.
8. Oleh karena penyelenggaraan ilahi, lukisan diketemukan kembali. Pada tahun 1866, Beato Paus Pius IX mempercayakan lukisan kepada kaum Redemptoris, yang baru saja mendirikan Gereja St Alfonsus, tak jauh dari St Maria Maggiore. Semasa kanak-kanak, Bapa Suci berdoa di hadapan lukisan ini di Gereja St Matius. Beliau memerintahkan agar lukisan dipertontonkan kepada publik dan dihormati; beliau juga menetapkan perayaan Santa Perawan Maria Bunda Penolong Abadi pada hari Minggu sebelum Hari Raya Kelahiran St Yohanes Pembaptis. Pada tahun 1867, ketika lukisan sedang dibawa dalam suatu perarakan yang khidmad melalui jalan-jalan, seorang kanak-kanak disembuhkan secara ajaib, yang pertama dari banyak mukjizat yang kemudian dicatat sehubungan dengan Bunda Penolong Abadi.
9. Kini gambar ini telah menjadi milik seluruh dunia. Paus Paulus VI berkata: “Nama Bunda Penolong Abadi, yang diberikan kepada Santa Maria, adalah nama yang sesuai dengan ajaran yang dirumuskan oleh Konsili Vatikan II, karena menonjolkan dan menekankan pengasuhan Ibu, yang dilaksanakan Bunda Allah terhadap Gereja yang kini masih berjuang di dunia.”
10. Hingga hari ini, Gereja St Alfonsus mempertontonkan ikon Bunda Penolong Abadi ini dan menyambut segenap peziarah yang datang untuk berdoa. Kiranya setiap kita tidak pernah ragu untuk memohon bantuan doa dan perantaraan Bunda Maria kapan saja, teristimewa pada masa kesesakan.
MS – 31 Mei 2019