XIV. DOGA GEREJA: BUNDA MARIA DIANGKAT KE SURGA
- Gereja Katolik mengajarkan bahwa Bunda Maria diangkat ke surga berdasarkan Tradisi Suci yang sudah lama diimani oleh Gereja sejak lama, namun baru ditetapkan menjadi Dogma oleh Paus Pius XII tanggal 1 Nopember 1950. Dengan dogma ini Paus Pius XII mengatakan bahwa dalam sejarah keselamatan, Bunda Maria mengambil tempat istimewa dan unik. Hal ini mengacu pada Gal 4:4 – “Setelah genap waktunya, maka Allah mengutus Anak-Nya, yang lahir dari seorang perempuan dan takluk kepada hukum Taurat.”
- Untuk melahirkan Yesus, Bunda Maria disucikan dan dikandung tanpa noda dosa, dan selama hidupnya tidak berdosa. Bunda Maria adalah Tabut Perjanjian Baru, karena dengan mengandung Yesus, ia menjadi tempat kediaman Sabda Allah yang menjadi manusia, Sang Roti Hidup, maka Bunda Maria mengalami persatuan dengan Yesus. Pengangkatan Bunda Maria ke surga merupakan kemenangan atas dosa dan maut, di mana kematian akan ditelan dalam kemenangan (1 Kor 15:54). Dan karena Bunda Maria adalah yang pertama menderita bersama Yesus dengan sempurna, maka layaklah bahwa Tuhan Yesus memenuhi janji-Nya dengan mengangkat Bunda Maria dengan sempurna ke dalam kemuliaan surga.
- Dasar yang paling kuat dari pengangkatan Bunda Maria ke Surga adalah karena Maria adalah Bunda Allah. Fakta bahwa Kristus mengasihi Bunda-Nya dan mempersatukannya di dalam misteri kehidupan-Nya, menjadikannya layak bahwa perempuan yang diciptakannya tidak bernoda dan perawan yang dipilih-Nya untuk menjadi ibu-Nya, menjadi seperti Dia, menang dengan jaya atas kematian melalui pengangkatannya ke surga, sebagaimana Kristus telah menang atas dosa dan maut melalui Kebangkitan dan kenaikan-Nya ke surga.
- Yang paling penting adalah menimba kekuatan iman dari hidup Bunda Maria. Bunda Maria adalah manusia seperti kita, namun sejak awal ia telah dipilih oleh Allah untuk kelahiran sang Penyelamat. Ia penuh dengan Roh Kudus, suci dan tidak bercela. Dengan “fiat”nya, ia dengan setia mendampingi Puteranya sampai di kayu salib; ia melakukan perutusan dari awal sampai akhir. Hidupnya dipenuhi oleh kasih Allah. Maka sudah selayaknya, Allah menganugerahkan kepada Bunda Maria hidup abadi.
- Oleh Gereja, Santa Maria diangkat menjadi ibu kaum beriman, gambaran Gereja, teladan iman dan kesempurnaan. Dengan demikian, kita pun mempunyai harapan untuk hidup mulia di surga, mempunyai teladan iman dan kesempurnaan, mampu bekerjasama dengan Allah untuk hidup mulia. Kita dituntut setia dan taat pada iman, mengandalkan Allah dan menyandarkan hidup pada-Nya sampai akhir hayat seperti Bunda Maria, agar kita memperoleh ganjaran hidup abadi.
MS – Selasa, 14 Mei 2019