V. DOA RATU SURGA
- Doa Ratu Surga (Regina Caeli) didaraskan pada jam 06.00, jam 12.00, dan jam 18.00 selama masa Paskah sampai Pentakosta sebagai pengganti doa Malaikat Tuhan. Doa ini sangat pantas untuk menghormati kebangkitan Kristus dan untuk menghormati Bunda Maria yang terberkati.
- Doa Ratu Surga melanjutkan sukacita dan kegembiraan kebangkitan dan sekali lagi meneguhkan fakta bahwa Kristus sungguh telah bangkit. Doa ini juga mengungkapkan suatu permohonan kepada Allah Bapa, agar bersama Maria, kita dimampukan untuk menikmati sukacita dan kegembiraan kebangkitan Kristus.
- Dalam doa ini, Bunda Maria mendapat sebutan Ratu Surga. Gelar Ratu Surga tidak hendak menyatakan bahwa Maria sebagai saingan Allah dengan kekuasaan surgawi-Nya. Maria dinyatakan sebagai Ratu justru karena kerendahan hatinya yang menyerahkan seluruh hidupnya untuk melakukan kehendak Allah. Allah merajai seluruh diri Maria.
- Doa Ratu Surga mengingatkan kita akan apa yang terjadi pada Bunda Maria; bunda Maria telah berada di surga. Itulah harapan nyata yang juga akan terjadi pada kita yang percaya kepada Yesus, Anak Allah, Putra Maria.
- Dalam doa ini, Bunda Maria bertindak sebagai pengantara kita kepada Yesus. Bunda Maria membawa doa-doa kita kepada Yesus, sedangkan Yesus merupakan pengantara kita kepada Allah Bapa. Dalam keberadaannya di surga, Bunda Maria terus-menerus di hadapan Allah, mengantarai bagi kita dengan doa-doa syafaatnya yang sangat kuat.
- Dengan doa-doa devosional kepada Bunda Maria, antara lain Salam Maria, Malaikat Tuhan, Ratu Surga, Rosario, Tiga Salam Maria yang kita doakan dengan penuh cinta dan penyesalan atas dosa-dosa kita, kita dapat selalu mengandalkan bantuannya dengan rahmat yang kita perlukan untuk perjalanan kita menuju surga.
- Banyak orang beranggapan bahwa kita, dengan berdoa kepada Bunda Maria, menyembah Maria, bahkan telah menggeser kedudukan Yesus dan Allah Bapa dan menggantinya dengan Maria. Ketika kita berdoa kepada Bunda Maria, kita tidak pernah menyembahnya. Yang kita sembah adalah Yesus melalui diri Bunda Maria. Kata-kata Santo Ambrosius ini perlu kita resapkan: “Biarkanlah jiwa Maria berada dalam diri kita untuk memuliakan Tuhan dan bersukacita dalam Tuhan.”
MS – Minggu, 5 Mei 2019