Sabtu 27 April 2019, DUNIA MENUNGGU KESAKSIAN KITA

BACAAN

Kis 4:13-21 – “Tidak mungkin bagi kami untuk tidak berkata-kata tentang apa yang telah kami lihat dan yang telah kami dengar”
Mrk 16:9-15 – “Pergilah ke seluruh dunia, beritakanlah Injil kepada segala makhluk”

 

RENUNGAN

  1. ”Ketika mereka mendengar bahwa Ia hidup dan telah dilihat olehnya, mereka tidak percaya.” Ketidak percayaan merupakan hal yang menyedihkan. Kesedihann akan berpengaruh pada iman. Maka kita tidak perlu membiasakan diri sedih, sebaliknya dengan pertolongan Tuhan, kita kesampingkan kemarahan, sakit hati, kesedihan. Dunia tidak akan bertobat oleh kesedihan dan kesusahan kita. Sudah seharusnya kita memberikan sukacita kepada dunia berkat Kebangkitan. Sumber sukacita kita ada di dalam Tuhan yang bangkit, bukan di dalam kesulitan-kesulitan kita.
  2. Ketika kita sedang mengalami kesedihan, kita tidak boleh berhenti percaya; kita harus bertahan dalam iman dan tidak boleh membuat keputusan apa pun, kecuali berdoa dan menunggu. Kesaksian Paulus pantas kita resapkan: “Aku yakin, bahwa baik maut, maupun hidup, baik malaikat-malaikat, maupun pemerintah-pemerintah, baik yang ada sekarang, maupun yang akan datang …. tidak akan dapat memisahkan kita dari kasih Allah yang ada dalam Yesus Kristus, Tuhan kita” (Rom 8:38. Kita tidak boleh pernah sesuatu atau siapa pun merampas kita dari Kristus. Ia setia terhadap janji-janji-Nya.
  3. Walau pun mereka tidak percaya, Tuhan tidak pernah menarik kembali rahmat penebusan-Nya. Kita perlu meneladani usaha Rasul Paulus: “Aku melupakan apa yang telah dibelakangku dan mengarahkan diri kepada apa yang di hadapanku … berlari-lari kepada tujuan untuk memperoleh hadiah, yaitu panggilan sorgawi dari Allah dalam Kristus Yesus” (Flp 3:13-14). Rahmat Kebangkitan yang kita peroleh tidak pernah hanya untuk diri kita sendiri, tetapi kita harus berusaha menyatakan Dia kepada orang lain. (MS

NOVENA KERAHIMAN ILAHI HARI KE-SEMBILAN (BCH 1228, 1229, 1230)