Jumat 29 Maret 2019, CINTA KEPADA ALLAH DAN TETANGGA

BACAAN

Hos 14:2-10 – “Kami tidak akan berkata lagi “Ya Allah kami” kepada buatan tangan kami”
Mrk 12:28b-34 – “Tuhan Allah kita itu Tuhan yang esa. Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hati, dengan segenap akal budi, dan dengan segenap kekuatanmu”

 

RENUNGAN

  1. Pertanyaan mengenai perintah pertama banyak diperdebatkan oleh orang-orang Parisi dan ahli Taurat. Ada keinginan manusia untuk tahu apa yang pertama dan apa yang kedua untuk menempatkan segala sesuatu pada urutannya. Dari keingintahuan tersebut, sebenarnya tersirat: “Katakanlah kepada saya hal yang paling gampang dan sederhana, apa yang harus kubuat dan saya akan melakukannya.” Di sini Yesus menyusun langkah yang paling gampang dan sederhana, bagaimana kita harus hidup, yaitu mencintai Allah melebihi segala sesuatu dan mencintai tetangga kita seperti kita mencintai diri kita sendiri. Apakah perintah Allah ini bergaung dalam hati dan tindakanku?
  2. Ahli Taurat mengomentari bahwa hukum-hukum ini jauh lebih besar daripada korban bakar dan persembahan. Memang, kurban bakar, persembahan, doa, ibadah tanpa cinta adalah kosong dan sia-sia. Hanya cinta kepada Allah dan tetangga yang memberikan nilai terhadap semua persembahan, pencobaan, doa, ibadat, dan karya-karya baik kita. Cinta merupakan inti dari kesempurnaan, dan jika kita mempertahankan hukum yang pertama dan utama ini, maka hal-hal lain yang lebih kecil akan kurang bernilai. Apakah hukum ini sungguh menjiwai hidupku?
  3. Yesus memberi selamat kepada ahli Taurat, karena lewat jawaban-jawabannya, ia tidak jauh dari Kerajaan Allah. Saat ini, seberapa jauh saya dari Kerajaan Allah? Apakah hidup bersama Allah menjadi prioritas hidupku? (MS)