BACAAN

Yer 7:23-28 – “Inilah bangsa yang tidak mau mendengarkan suara Tuhan”
Luk 11:14-23 – “Siapa tidak bersama Aku, ia melawan Aku”

RENUNGAN

1. 1.Ketika Kristus mengerjakan mukjijat yang sederhana, “maka heranlah orang banyak.” Mereka heran atas apa yang telah dibuat Kristus, tetapi juga heran karena “orang bisu itu dapat berkata-kata.” Ia berkata apa, kita tidak tahu. Pastilah kata-kata bersyukur dan memuliakan Allah. Kristus memberikan kemerdekaan kepada orang bisu itu dengan melepaskan ikatan lidah si bisu, sehingga ia dapat memuliakan Allah penciptanya. Ketika Yesus membebaskan orang bisu itu dari ikatan Setan, saat itulah Allah dimuliakan. Dalam hidupku, apakah aku selalu bersyukur dan memuliakan Allah karena hal-hal baik yang telah Ia buat bagiku?
2. Musuh-musuh Yesus tidak menolak mukjijat Yesus. Tetapi mereka menuduh bahwa Yesus mengusir setan dengan kuasa Beelzebul, penghulu setan. Ada rasa iri hati di kalangan mereka. Iri hati selalu menyelinap menggoyahkan kebenaran. Ia muncul dalam bentuk meminta tanda atau tuduhan palsu. Yesus melawan keirihatian mereka dengan kata-kata: “Setiap kerajaan yang terpecah-pecah pasti binasa, dan setiap rumah tangga yang terpecah-pecah, pasti runtuh.” Mengusir setan tidak bisa dengan kuasa Beelzebul, karena jika demikian berarti Beelzebul mengusir setan-setan yang adalah gerombolannya sendiri.
3. Orang kuat yang dimaksudkan Yesus adalah si setan. Setan telah menguasai manusia sejak Adam dan Hawa jatuh ke dalam dosa. Setan merasa diri menjadi makhluk kuat yang mampu mempertahankan diri dari segala serangan. Tetapi Yesus lebih kuat, dan Ia datang untuk menyerang setan dan memenangkan kembali apa yang telah ia ambil. Yesus datang untuk menghapus kejahatan setan, kebencian, kemarahan, nafsu-nafsu jahat, dan egoisme. Ia menebus manusia dari cengkeraman setan. Apakah aku sungguh percaya kepada Allah dan benar-benar Ia murah hati ketika aku menghadapi tragedi dan penderitaan dan tindakan-tindakan jahat dari orang lain? (MS)