Sabtu 23 Maret 2019, AYAH YANG BOROS DAN ROYAL

BACAAN

Mi 7:14-15.18-20 – “Semoga Tuhan melemparkan segala dosa kita ke dalam tubir-tubir laut”
Luk 15:1-3.11-32 – “Bapa, aku telah berdosa terhadap surga dan terhadap bapa”

 

RENUNGAN

  1. Tempatkan diri Anda di dalam posisi ayah tersebut. Ia sangat mencintai anak-anaknya, berkorban demi mereka, dan mempunyai harapan yang dahsyat dan bangga atas mereka. Ia menghendaki mereka hidup bahagia dan mencari yang paling baik bagi mereka. Yang terpenting, anak-anak mereka menanggapi cintanya dengan kedermawanan yang sama dan dengan intensitas pengorbanan diri yang sama pula. Tidak ada penderitaan yang lebih dari seorang pencinta kecuali ketika tidak dijawab, diabaikan, dan direndahkan. Bayangkan, betapa Allah mencintai kita: Ia mengutus Anak-Nya ke dalam dunia untuk mati di salib, di tempat kita berada, karena dosa-dosa kita.
  2. Anak yang bungsu memikirkan hanya dirinya sendiri dan ingin menjauh dari cintakasih ayahnya. Hal ini merupakan awal dari kehancuran, baik materiil maupun rohani. Minta warisan ketika ayahnya masih hidup berarti mengharapkan kematian ayahnya. Betapa sering kita minta kepada Allah untuk mengikuti kehendak kita. Hidup yang berpusat pada diri sendiri akan membawa seseorang kepada sikap tidak tahu terima kasih: lupa bahwa kita telah menerima segala sesuatu dari Allah tanpa jasa kita sendiri. Orang yang egois akan mencari kebahagiaan di mana saja, kecuali di tempat yang benar yaitu Allah.
  3. Setiap kali kita melarikan diri dari cinta dan rahmat Allah dan memeluk dosa, kita meninggalkan Allah dan berada di “negeri yang jauh.” Kehendak Allah merupakan rumah kita, walau pun sering nampak tidak menyenangkan. Dosa membutakan akal budi dan memperlemah kehendak. Tuhan menghendaki agar kita kembali kepada-Nya sekarang juga. Ia ada bersama kita dan mencurahkan rahmat-Nya. Ia rindu agar kita kembali kepada-Nya dan menanggapi kasih-Nya, sebagaimaa seorang ayah dalam perumpamaan yang begitu merindukan anaknya kembali. “Aku akan bangkit dan pergi kepada bapaku dan berkata kepadanya: Bapa, aku telah berdosa terhadap surge dan terhadap Bapa.” (MS)