Minggu 10 Maret 19, HM PRAPASKAH I, TIGA AKAR DOSA

BACAAN

Ul 26:4-10 – “Pengakuan iman bangsa terpilih”
Rom 10:8-13 – “Pengakuan iman orang yang percaya kepada Kristus”
Luk 4:1-13 – “Yesus dibawa oleh Roh Kudus ke padang gurun, dan di situ Ia dicobai”

 

RENUNGAN

  1. Marilah kita bertanya kepada diri sendiri dengan pertanyaan ini: Apakah aku menjadi seorang beriman yang lebih baik daripada setahun yang lalu? Apakah aku semakin suci? Apakah aku semakin menjadi seperti Kristus? Saya yakin, bahwa pertanyaan tersebut tidak menyenangkan. Kalau Anda merasa benar, maka pertanda yang baik. Prapaskah merupakan saat untuk merasa tidak nyaman. Yesus begitu mencintai kita sehingga tidak rela bila kita bermalas-malasan. Ia seorang pelatih yang baik, yang mendorong kita untuk tumbuh dan berkembang.
  2. Sialnya, banyak dari antara kita tidak tumbuh secepat sebagaimana seharusnya. Secara profesi atau pekerjaan mungkin kita berkembang, demikian juga sebagai akademisi atau pun atlet, tetapi sebagai seorang beriman? Kita masih jalan di tempat. Cobaan dan godaan yang sama, kejatuhan yang sama, dosa-dosa yang sama selalu saja kita alami. Kita menjadi orang beriman yang suam-suam kuku.
  3. Salah satu alasan mengapa kita tidak pernah maju, karena kita tidak pernah masuk ke akar egoisme kita. Kita mencoba mengikuti Kristus dengan setia, namun tidak melakukannya dengan cerdas. Kita berusaha memotong ranting-ranting yang berupa ketidak sabaran, keserakahan, nafsu-nasfu tidak teratur, tetapi akar dosa masih utuh, sehingga ranting-ranting tetap akan tumbuh kembali.
  4. Dalam pencobaan Yesus di padang gurun, si iblis membuka tiga akar dosa-dosa kita. Masing-masing dari kita memiliki satu akar dosa yang jauh lebih besar dan lebih kuat dari pada dua akar yang lain. Kalau kita mampu mengidentifikasi akar utama dosa kita, kita dapat mengarahkan hidup rohani kita lebih cerdas, dan sungguh-sungguh maju sebagai orang beriman. (MS)