Rabu 6 Pebr 19, St. Paulus Miki, dkk, martir. DICIPTAKAN BAGI TUHAN
BACAAN
Ibr 12:4-7.11-15 – “Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya”
Mrk 6:1-6 – “Seorang nabi dihormati di mana-mana kecuali di tempat asalnya sendiri”
RENUNGAN
- ”Dari mana diperoleh-Nya semuanya itu? Hikmat apa pulakah yang diberikan kepada-Nya?” Tuhan Yesus mengejutkan para tetangga-Nya, menunjukkan jati diri yang sebenarnya dan tugas perutusan yang sesungguhnya. Kuasa Allah yang agung campur tangan melalui anak tukang kayu. Tanda-tanda yang dibuat lewat kata-kata dan tindakan yang penuh kuasa menunjukkan bahwa Dia adalah Allah dan mengundang setiap orang untuk percaya kepada-Nya dan menerima Kristus sebagai Penyelamat. Hal ini membutuhkan cara pandang, sikap dan tingkah laku yang berubah untuk bisa menerima Kristus.
- ”Lalu mereka kecewa dan menolak Dia” sikap yang super sombong, kebiasaan orang yang tidak mau kalah. Untuk bisa menerima Kristus, kita dituntut melepaskan kesombongan, kesenangan-kesenangan duniawi yang menyesatkan. Inilah sikap cinta terhadap Kristus agar bisa ambil bagian dalam kehidupan Allah. Siapa saja yang tidak mau melepaskan kesombongan, berarti penolakan terhadap kuasa Allah, penolakan terhadap Kabar Gembira. Bila ini sungguh terjadi dalam diri kita, merupakan tragedi.
- ”Yesus tidak mengadakan satu mukjizat pun di sana.” Sepertinya Tuhan mengurungkan niat kita untuk beriman. Padahal Tuhan datang agar kita bahagia dan membuat hidup kita lebih indah, bermakna dan lebih berbuah. Tuhan menghendaki untuk membuat mukjizat, menyingkirkan ketakutan dalam hidup kita. Ia datang untuk menyembuhkan luka-luka kita dan memberi penghiburan di kala kita sedih. Yang Tuhan butuhkan agar kita bahagia hanyalah iman. Tanpa iman, kita merintangi Tuhan untuk bertindak di dalam diri kita sebagai Tuhan dan Penyelamat. (MS)