Selasa 5 Pebr 19, St. AGATA, TERSENTUH OLEH IMAN
BACAAN
Ibr 12:1-4 – “Marilah kita berlari dengan tabah hati dalam perlombaan yang diwajibkan kepada kita”
Mrk 5:21-43 – “Hai anak, Aku berkata akepadamu: Bangunlah!”
RENUNGAN
- Ketika kita mengalami masalah berkepanjangan dan tak kunjung selesai, kita beranggapan bahwa Tuhan tidak mengasihi kita lagi; Ia tidak tergerak oleh penderitaan kita. Ia telah meninggalkan kita. Kenyataannya tidaklah demikian. Dalam situasi tersebut, Tuhan sedang menciptakan suasana baru agar kita menjadi teguh, tetap berharap, bahkan Tuhan menghendaki buah-buah kesucian dari peristiwa kita. Dari Injil hari ini, kita diajak merenungan iman yang dewasa dan bersemangat, iman yang mengatasi pesimisme.
- ”Anakmu sudah mati! Apa perlunya lagi engkau menyusahkan Guru?” merupakan ungkapan keputusasaan dan ketidakpercayaan terhadap Kristus yang siap bertindak dalam hidup kita. Kadang memang demikian, kita sering tidak percaya dan menertawakan Tuhan ketika kita berada dalam kesulitan hebat. Kita digoda untuk meninggalkan Yesus, dengan mengatakan “sudah tidak mungkin lagi.” Ini menunjukkan iman yang lemah, bermutu rendah, dan mandul. Di mana tidak ada iman, Kristus tidak dapat bekerja.
- ”Asal kujamah saja jubahnya, aku akan sembuh.” Banyak orang merasa dekat dengan Kristus, tetapi sedikit dari mereka yang diketahui Kristus dekat dengan diri-Nya. Banyak orang memuji Dia, banyak orang melayani Dia, tetapi hanya satu orang yang menyentuh Dia dan mendapat perhatian penuh dari Kristus. Mengapa? Karena ia memiliki iman yang mutlak, tanpa syarat. Tidak ada seorang pun yang dekat dengan Kristus, kecuali dia yang percaya penuh kepada-Nya, rendah hati dan tergantung sepenuhnya pada Dia, dan berusaha hidup dari Dia. Iman perempuan tadi adalah iman tanpa syarat, terbuka terhadap apa saja yang akan terjadi, terhadap apa saja yang akan dibuat Kristus. Bagaimana imanku? (MS)