Minggu 20 Jan 19, HM Biasa II, ALLAH YANG MURAH HATI

BACAAN

Yes 62:1-5 – “Seorang mempelai girang hati melihat pengantin perempuan”
1Kor 12:4-11 – “Roh yang satu dan sama memberikankarunia kepada tiap-tiap orang secara khusus seperti yang dikehendaki-Nya”
Yoh 2:1-11 – “Hal itu dibuat Yesus di Kana yang di Galilea, sebagai yang pertama dari tanda-tanda-Nya”

 

RENUNGAN

  1. Allah selalu menghendaki kita bahagia. Banyak orang berpandangan bahwa mengikuti Yesus itu berlawanan dengan sukacita, karena harus menyangkal diri, tidak mengikuti keinginan dunia, dan menerima penderitaan. Bagi mereka, hal tersebut sangat aneh dan menggelikan. Tetapi apa kata Kitab Suci kepada kita?
  2. Pesta pernikahan merupakan simbol cinta Allah kepada umat-Nya. Suasana pesta nikah yang penuh sukacita merupakan gambaran masa depan (Hos 2:21-22; Yes 62:4-5). Dalam pesta di Kana, mereka kehabisan anggur. Hal ini berarti malapetaka, karena tuan pesta akan mendapat malu dan dihina para tetangga. Ibu Yesus berinisiatip berkata kepada Yesus: “Mereka kehabisan anggur.” Maria tahu apa yang akan dibuat Yesus pada saat krisis. Maka Maria minta kepada pelayan: “Lakukanlah apa yang Ia katakan kepadamu.” Di situ ada enam tempayan, dan Yesus berkata: “Isilah penuh tempayan-tempayan itu dengan air.” Dan air diubah menjadi anggur.
  3. Pesta menjadi suka cita. Dalam sukacita Allah dimuliakan. Allah sungguh baik, maka Ia tidak bisa menahan kemurahan hati-Nya. Air diubah menjadi anggur merupakan tanda kelimpahan yang siap dibagikan. Tuntutan bagi kita: memiliki iman seperti para murid. “Murid-murid-Nya percaya kepada-Nya.” Iman mendatangkan kebahagiaan, sukacita, dan pengharapan. (MS)