Selasa 18 Des 2018, YUSUF, SEORANG YANG BIJAK DAN AKRAB DENGAN ALLAH
BACAAN
Yer 23:5-8 – “Aku akan menumbuhkan Tunas Adil bagi Daud”
Mat 1:18-24 – “Yusuf, anak Daud, janganlah engkau takut mengambil Maria sebagai isterimu, sebab anak yang di dalam kandungannya adalah dari Roh Kudus”
RENUNGAN
- Pesan sentral Adven adalah Emmanuel – Allah beserta kita. Dan itulah arti terdalam tentang Natal. Emmanuel menunjukkan pemenuhan janji Allah: “Aku akan menjadi Allah-Mu dan kamu akan menjadi umat-Ku” (Im 26:12; Yer 7:23;11:4; 30:22; Yeh 36:28). Emmanuel – Allah tinggal dalam kita. Pertanyaannya: apakah kita juga tinggal dalam Allah?
- Yusuf seorang yang bijak dan mempunyai keadilan yang berbeda dengan orang-orang Parisi dan para ahli Taurat. Bila Yusup mengikuti paham keadilan mereka, maka ia akan mengadukan Maria ke pengadilan, dan Maria akan dijatuhi hukuman mati dengan dilempari batu. Yusup yang mempunyai rencana untuk menceraikan Maria secara diam-diam, diperingatkan oleh Allah lewat mimpi. Ia diminta untuk meninjau kembali keputusannya. Pertanyaan: apakah kita lebih banyak mengikuti jalan Allah atau jalan kita sendiri?
- Dalam mimpinya, seorang malaikat memperjelas asal-muasal kehamilan Maria, bahwa bayi yang ada dalam rahim Maria berasal dari Roh Kudus. Ketika segala sesuatu jelas bagi Yusuf, “ia berbuat seperti yang diperintahkan malaikat Tuhan itu kepadanya. Ia mengambil Maria sebagai isterinya” (Mat 1:24). Dengan demikian Yusuf membantu menyelamatkan dunia.
- Pesan: Kita tidak pernah boleh kehilangan harapan, khususnya pada saat berada dalam kegelapan. Dalam situasi itu ada seseorang berada di sana, yaitu Allah. Ketika Yusuf merencanakan untuk menceraikan Maria dengan diam-diam, Allah menunjukkan suatu jalan benar yang harus ia buat. Yusuf lebih mengikuti jalan Allah. Mengapa Yusuf lebih memilih mengikuti jalan Allah? (MS)