Jumat, 23 Nop 2018, RUMAH TUHAN ADALAH KUDUS

BACAAN

Why 10:8-11 – “Aku menerima kitab itu dan memakannya”
Luk 19:45-48 – “Rumah-Ku telah kamu jadikan sarang penyamun”

 

RENUNGAN

  1. Sesampainya Yesus di Yerusalem, tujuan utamanya adalah memasuki Bait Allah. Disertai para murid-Nya, “tiap-tiap hari Ia mengajar di dalam Bait Allah.” Namun didapati-Nya, Bait Allah telah menjadi sarang para preman, dan para pedagang telah menguasai semua area Bait Allah. Dengan keadaan ini fungsi ekslusif Bait Allah sebagai tempat penyembahan telah hilang. Maka Yesus mengusir para pedagang dari Bait Allah.
  2. Yesus menuntut perubahan total terhadap Bait Allah dengan cara memurnikan Bait Allah dari hal-hal negatip dan mengembalikan fungsi aslinya, yaitu sebagai tempat menyembah Allah. Untuk itu pada pedagang harus diusir, seperti dinubuatkan nabi Zakaria, “tidak akan ada lagi pedagang di rumah Tuhan, ketika Hari itu datang” (Zak 14:21). Para imam kepala, ahli Taurat merasa dirugikan oleh tindakan Yesus ini. Maka mereka berusaha keras bagaimana membunuh Yesus.
  3. Gereja tempat kita beribadah harus kita anggap sebagai Bait Allah yang kudus. Maka hal yang sangat esensial ketika kita memasuki gereja, terlebih saat misa pada hari Minggu adalah keheningan, penyembahan dan doa. Hal ini sangat penting karena kita menghadap Allah, di mana Dia berada dalam tabernakel sebagai tawanan cinta yang ingin berdialog dengan kita. Bagaimana jadinya kalau kita sendiri telah menjadikan gereja sebagai sarang penyamun, dengan tidak hormat lagi ketika berada dalam gereja, ngobrol, main hp, dan berpakaian yang mendegradasikan fungsi gereja menjadi mall? (MS)