Kamis, 22 Nop 2018, St. Sisilia, MEMBANGUN HIDUP BERPONDAMEN KRISTUS

BACAAN

Wahy 5:1-10 – “Anak Domba telah disembelih dan dengan darah-Nya telah menebus kita dari segala bangsa”
Luk 19:41-44 – “Andaikan engkau tahu apa yang perlu untuk damai sejahteramu”

 

RENUNGAN

  1. Hidup ini menjadi indah karena banyak pilihan. Kita diberi kebebasan, dan kita bisa memilih untuk melakukan banyak hal. Kita dapat memilih di mana kita akan bekerja, ke mana kita akan berakhir pekan, siapa teman-teman kita. Tetapi pilihan yang paling penting adalah apakah kita mencintai dan melayani Allah atau menolak Dia. Memilih Allah dan jalan-jalan-Nya akan memberikan arah dan tujuan kepada kehidupan kita dan memberikan kejelasan ketika kita berada dalam kegelapan dan pencobaan.
  2. Tetapi untuk siap di hadapan Tuhan, berada dalam jalan-Nya dan mengarahkan tujuan hidup kita kepada-Nya, begitu sulit bagi kebanyakan dari kita. Tuhan berkata kepada para murid-Nya: “Berjaga-jagalah dan berdoalah, supaya kamu jangan jatuh ke dalam pencobaan” (Mt 26:41).
  3. Kehidupan rohani seperti sebuah benteng. Sebuah benteng memiliki titik-titik kuat namun juga memiliki titik-titik lemah. Kuat karena ia dikelilingi parit, dinding batu yang tinggi, dan menara, tetapi juga memiliki titik lemah yaitu pintu yang hanya terbuat dari kayu. Masing-masing dari kita memiliki kelemahan. Sejauh mana kita tahu kelemahan kita? Salah satu kunci untuk mampu mengatasi kelemahan dan dosa adalah mengetahui dan menyadari siapa diri kita. Kesadaran diri akan membuat kita mampu menolak kecenderungan untuk kompromi terhadap situasi dosa. Kita dapat menggunakan titik-titik kuat untuk memerangi musuh dan membetengi area yang paling lemah. Dan senjata yang paling kuat adalah ketergantungan kita pada Allah – yang kita ungkapkan lewat doa dan kesetiaan pada kehendak-Nya. (MS)