Jumat, 16 Nop 2018, PENGADILAN ALLAH: TERGANTUNG RELASI KITA DENGAN KRISTUS

BACAAN

2 Yoh 1:4-9 – “Barangsiapa setia kepada ajaran, dia memiliki Bapa maupun Putera”
Luk 17:26-37 – “Kapan Anak Manusia akan menyatakan diri”

 

RENUNGAN

  1. Pada jamannya Nuh dan Lot, pengadilan Allah turun atas manusia. Bagi kita sekarang ini, secara riil, pengadilan Allah terjadi saat kita meninggal. Orang Katolik meyakini tiga keputusan Allah: Surga, Neraka, atau Api Penyucian. Maka tanggapan kita terhadap kehendak Allah, dari hari ke hari, menentukan ke mana aku akan menuju.
  2. Dalam suatu bencana, orang hanya memiliki sedikit kesempatan untuk mengumpulkan barang-barang yang ia miliki. Mereka yang berusaha mencari barang-barangnya justru akan mendapat celaka. Demikian juga pada Pengadilan Terakhir – dan juga pada saat kematian kita. Pertanyaannya: apakah kita kedapatan siap ketika Tuhan datang? Apa yang paling berharga bagi kita? Apakah kita, dari hari ke hari, berani menyangkal diri, tidak terbelenggu atau bersikap lepas bebas terhadap barang-barang yang kita miliki? Apakah kita menjadi lebih mencintai, melayani, dan selalu bersama Kristus?
  3. ”Di mana, Tuhan?” Hal itu terjadi di mana saja kita berada. Apakah itu saat kematian kita atau saat Pengadilan Terakhir, realitasnya sama. Faktor yang sangat menentukan adalah relasi kita dengan Kristus selama kita di dunia ini. Mari kita menjadikan relasi dengan Kristus sebagai prioritas hidup kita melalui doa yang teratur. (MS)