Rabu, 14 Nop 2018, BERSYUKUR: YANG PALING TINGGI DARI SEMUA DOA
BACAAN
Tit 3:1-7 – “Dahulu kita sesat, tetapi berkat rahmat-Nya, kita diselamatkan”
Luk 17:11-19 – “Tidak adakah yang kembali untuk memuliakan Allah selain orang asing itu?”
RENUNGAN
- Orang-orang lepra, waktu itu, selalu diasingkan dan dilarang bergaul dengan masyarakat. Harapan mereka satu-satunya hanyalah Kristus. Kepada-Nya mereka mohon dengan sangat dan mendesak. Mereka berdiri dari kejauhan, mengakui ketidakberdayaan mereka dan memohon belas kasihan. Mereka mendapatkan apa yang mereka minta dan Tuhan menyembuhkan mereka, dan mereka pergi dengan puas.Tetapi hanya satu yang kembali untuk bersyukur. Berarti hanya satu yang diselamatkan.
- Mengapa syukur kita begitu penting bagi Tuhan? Dengan bersyukur kita kembali kepada Allah dan Allah patut mendapatkannya. Para orang kusta, dalam situasi tidak berdaya, hanya bisa minta. Kalau kita ini jujur, sebenarnya hidup kita seperti orang kusta di hadapan Tuhan. Kita hanya bisa meminta belas kasihan-Nya. Bila kita menerimanya dan tidak bersyukur, kita seperti 9 orang kusta yang tidak tahu balas kasih. Tuhan ingin menyelamatkan kita dari sikap tidak tahu bersyukur tersebut dan mengubahnya menjadi anak-anak-Nya yang selalu bersyukur.
- Bila kita selalu bersyukur, kita menjadi seorang pemberi, dan Tuhan akan menempatkan kita selevel lebih tinggi, yaitu menjadi orang yang pantas menerima pemberian lebih banyak lagi. Seperti seorang lepra tadi, ia mendapat keselamatan dan relasi akrab mesra dengan Tuhan. Dengan selalu bersyukur, kita diharapkan menjadi kawan sekerja Allah dalam karya-karya keselamatan. Jadi dengan bersyukur, kita menerima banyak berkat bagi jiwa kita sendiri, keluarga kita, orang lain, bahkan bagi jiwa-jiwa berdosa dan malang. (MS)