Senin, 12 Nop 2018, St. Yosafat MENGAMPUNI SEPERTI ALLAH MENGAMPUNI

BACAAN

Tit 1:1-9 – “Angkatlah penatua-penatua seperti yang telah kupesankan kepadamu”
Luk 17:1-6 – “Jika saudaramu berbuat dosa terhadapmu tujuh kali sehari dan tujuh kali kembali kepadamu dan berkata, ‘aku menyesal’, engkau harus mengampuni dia”

 

RENUNGAN

  1. Jika kita menyesatkan orang-orang kecil, miskin, dan lemah, kita telah berbuat skandal, artinya kita telah menjauhkan mereka dari iman dan Tuhan. “Lebih baik baginya jika sebuah batu kilangan diikatkan pada lehernya, lalu ia dilemparkan ke dalam laut, daripada ia menyesatkan salah seorang yang lemah ini.” Hukuman itu begitu keras, karena Yesus menyamakan diri-Nya dengan mereka (Mat 25:40.45).
  2. Bagian kedua dari Injil hari ini adalah tentang mengampuni. Mengampuni sebanyak tujuh kali kepada orang yang bersalah. Dalam Injil Matius, kita harus mengampuni tujuh puluh kali tujuh kali (Mat 18:22). Mengampuni tanpa batas merupakan misi Yesus yang paling utama. Mengampuni orang lain hukumnya wajib, karena jika kita tidak mengampuni mereka, kita tidak akan menerima pengampunan dari Allah (Mat 18:22-35; 6:12.15; Mrk 11:26). Allah telah mengampuni kita dengan sempurna. Kalau pun kita mengampuni orang lain banyak kali tetap belum sebanding dengan pengampunan Allah.
  3. Karena mengampuni itu tidak mudah, maka para murid berkata: “Tambahkanlah iman kami!” Hanya dengan iman dan cinta yang besar, kita bisa mengampuni. Jadi kalau kita mengampuni sampai tujuh kali dalam sehari atau mengampuni tujuh puluh kali tujuh kali, hal tersebut merupakan kebijaksanaan Allah yang harus kita wujudkan. Sangat sukar, tetapi membawa damai dan bahagia. (MS)