Sabtu, 6 Okt 2018, St. Bruno CINTA KASIH LEBIH BAIK DARIPADA KESUKSESAN
BACAAN
Ayb 42:1-3.5-6.12-16 – “Sekarang mataku sendiri memandang Engkau. Oleh sebab itu aku mencabut perkataanku”
Luk 10:17-24 – “Bersukacitalah karena namamu terdaftar di surga”
RENUNGAN
- Para murid heran dan kagum atas kuasa dalam nama Yesus, bahkan terhadap setan-setan. Tidak hanya kuasa, tetapi keselamatan pun hanya ada di dalam Yesus: “Keselamatan tidak ada di dalam siapa pun juga selain di dalam Dia” (Kis 4:12). Maka semua devosi yang kita buat, baik terhadap Maria, dan orang kudus tertentu, hanya benar dan mempunyai arti jika mengarahkan kita kepada Kristus.
- Bagi Yesus tidak penting bahwa para murid-Nya mampu mengatasi setan-setan. Bagi Dia, yang lebih penting adalah: nama mereka tercatat di surga, karena iman kita bukan sekedar mengalahkan setan. Lebih dari itu. Iman dirancang untuk membantu kita menumbuhkan cinta kepada Tuhan dan meneladani keutamaan-keutamaan Kristus. Cinta yang diajarkan Tuhan mengundang kita untuk berbuat lebih terhadap orang lain dan terhadap Kristus. Cinta yang diajarkan Tuhan adalah cinta yang tanpa batas. Maka kita tidak bisa mengatakan: “Aku sudah selesai berbuat cintakasih.” Kita harus sadar bahwa kita dipanggil untuk mencintai dan meneladani Kristus sampai akhir.
- Cinta mendorong Kristus untuk mencintai Bapa-Nya secara khusus. Demi memenuhi kehendak Bapa, Kristus mengalami banyak penderitaan, kelelahan, lapar, penolakan, mati disalib. Siapa pun tak bisa menghalangi-Nya. Dengan demikian, Yesus mengajarkan kepada kita kebenaran tentang manusia, yaitu cinta kasih. Santo Yohanes Paulus II mengatakan: “Manusia tidak dapat hidup tanpa cinta.” Sejauh mana aku telah mencintai orang lain? (MS)