Jumat, 9 Nop 18, Pemberkatan Gereja Basilik Lateran, TIDAK SETENGAH-SETENGAH DAN TOTAL
BACAAN
Yeh 47:1-2.8-9.12 – “Aku melihat air mengalir dari dalam Bait Suci; ke mana saja air itu mengalir, semua yang ada di sana hidup”
1Kor 3:9-11.16-17 – “Kamu adalah tempat kediaman Allah”
Yoh 2:13-22 – “Bait Allah yang dimaksudkan ialah tubuh-Nya sendiri”
RENUNGAN
- Basilika (katedral) St. Yohanes Lateran, yang juga Katedralnya Paus di Roma, adalah “induk dan kepala semua gereja.” Dengan memperingati pemberkatan basilika St. Yohanes Lateran, kita hendak mengungkapkan kesatuan kita dengan Uskup di Roma, pemersatu Gereja dalam kasih Kristus. Betapa pun pencobaan yang dahsyat dari dunia, Gereja tetap akan kokoh selamanya. Dan kita yakin bahwa Tuhan selalu menyertai kita dalam peziarahan ini.
- Walau pun Gereja kokoh kuat, tidak berarti tidak perlu melakukan pemurnian diri. Ketika Tuhan datang di Bait Allah Yerusalem, Tuhan menemukan banyak hal yang mengotori dan merusak spirit doa dan devosi. Sikap-Nya yang keras terhadap para pedagang, menggaris bawahi tentang kesucian yang diberikan oleh Allah kepada Bangsa Terpilih. Kita sebagai umat pilihan mewarisi untuk selalu menjaga kesucian tersebut dalam diri kita. Kita menyadari bahwa jalan hidup dunia banyak kali menggerogoti jiwa dan rohani kita, sehingga kita perlu menyucikan diri.
- ”Rombaklah Bait Allah ini, dan dalam tiga hari Aku akan mendirikannya kembali.” Yesus tidak memberi tanda atau mukjizat seperti yang mereka minta, selain Kematian dan Kebangkitan-Nya. Dengan tanda tersebut, Yesus menggantikan Bait Allah dengan diri-Nya sendiri; satu-satunya Bait Allah, tempat Allah hadir dan umat manusia menyembah. Tidak setengah-setengah, tidak kompromi, dan total, itulah tanggapan yang pantas untuk menjadikan diri kita tempat Allah bersemayam. (MS)