Senin, 5 Nop 2018, KERAJAAN ALLAH MILIK SEMUA ORANG

BACAAN

Flp 2:1-4 – “Sempurnakanlah sukacitaku dengan ini: hendaklah kamu sehati sepikir, dalam satu kasih, satu jiwa dan satu tujuan, dengan tidak mencari kepentingan sendiri atau pujian sia-sia”
Luk 14:12-14 – “Bila engkau mengadakan perjamuan, undanglah orang-orang miskin, cacat, lumpuh dan buta”

 

RENUNGAN

  1. Demi gengsi, nama baik dan martabat, bila kita mengadakan pesta nikah selalu mengundang orang-orang terpandang, para tokoh masyarakat, dan teman-teman dekat. Menjadi semakin wah bila para tamu datang dengan mobil-mobil mewah. Keren. Sumbangan pun pasti melimpah.
  2. Mengapa Yesus minta agar kita mengundang semua orang, termasuk orang-orang miskin, cacat, lumpuh, dan yang tersingkirkan? Bila hal ini terlaksana, pasti heboh. Yang jelas tidak keren. Apa maksud Yesus? Yesus menggunakan perjamuan untuk melambangkan Kerajaan Allah. Kerajaan Allah bukan milik orang-orang kaya, terpandang, dan milik keluarga, melainkan milik semua orang. Siapa saja, tanpa kecuali, berhak masuk ke dalam Kerajaan Allah.
  3. Yesus menantang kita untuk mengasihi dan bermurah hati terhadap mereka yang miskin, cacat, lumpuh, dan tersingkir. Mereka ini jarang mengalami perhatian dan kasih dari orang lain, karena keadaan mereka. Maka panggilan kita adalah mengasihi mereka dengan sepenuh hati, tulus dan rela tanpa minta balasan apa pun.
  4. Murah hati berarti pengurbanan. Bermurah hati tidak akan mempermiskin kita, tetapi sebaliknya, akan memperkaya jiwa dan hidup kita dan kita memperoleh bahagia yang akan dipenuhi “pada hari kebangkitan orang-orang benar.” “Sesungguhnya segala sesuatu yang kamu lakukan untuk salah seorang dari saudara-Ku yang paling hina ini, kamu telah melakukannya untuk Aku” (Mat 25:40).