Minggu, 4 Nop 2018, MENGASIHI ALLAH DAN MENGASIHI SESAMA SATU TAK TERPISAHKAN

BACAAN

Ul 6:2-6 – “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hati, dengan segenap jiwa, dan dengan segenap kekuatanmu!”
Mrk 12:28b-34 – “Kasihilah Tuhan Allahmu dengan segenap hati, dengan segenap jiwa, dengan segenap akal budi, dan dengan segenap kekuatanmu. Dan perintah yang kedua ialah kasihilah seamamu seperti dirimu sendiri”

 

RENUNGAN

  1. ”Hukum manakah yang paling utama?” Yesus menjawab dengan mengutip Kitab Ulangan 6:4-5, tentang mengasihi Allah, dan Kitab Imamat 19:18, tentang mengasihi sesama. Yesus menggabungkan cinta kepada Allah dengan cinta kepada sesama sebagai hukum yang pertama dan utama. Mencintai Allah secara benar tak pernah ada tanpa mencintai sesama. Sampai pada waktu itu, orang tidak pernah membayangkan dua hukum itu sebagai kesatuan. Bagi mereka, mencintai Allah itu yang utama dan pertama, dan mengasihi sesama itu hal kedua yang terpisah dengan yang pertama.
  2. Dari ajaran Tuhan Yesus tersebut, kita dapat mengetahui agama yang benar yang datang dari Allah, yaitu jika pemeluknya menjalankan cintakasih. Wujud kasih antara lain: menerima orang lain dan memandangnya sebagai saudara, menjadi sesama bagi mereka yang berada dalam kesulitan, kesediaan untuk mengampuni mereka yang berbuat salah, dan mampu mengasihi musuh dan berdoa bagi mereka yang telah menganiaya.
  3. Cinta merupakan penghargaan terbesar yang dapat kita tunjukkan kepada Allah yang telah mencintai kita. Ada ungkapan: “Engkau tidak dapat mencintai apa yang engkau tidak tahu.” Maka demi cinta yang benar, kita harus mengenal Allah dengan lebih baik. Ada tiga cara mengenal Allah: Pertama, meluangkan waktu selama 15 menit tiap hari untuk membaca Kitab Suci, meresapkannya dan berdoa, karena Allah menyatakan diri lewat Kitab Suci. Kedua, bila mungkin, melakukan jam kudus di depan Sakramen Mahakudus, karena Allah sungguh hadir dalam Sakramen tersebut. Ketiga, berdoa di alam terbuka, mengagumi Allah sebagai Seniman Agung. Allah hadir dan dapat kita kenal lewat alam ciptaan.
  4. Bagi keluarga-keluarga Kristen, mengasihi Allah dan mengasihi sesama harus dipraktekkan dalam keluarga lewat hal-hal sederhana, misalnya latihan mengucapkan kata-kata terima kasih, mohon maaf, minta tolong, berbagi secara tulus, saling membantu, mampu mendengarkan, tidak ngomong dengan nada tinggi, dan mampu mengampuni yang lain. Dengan demikian Kerajaan Allah hadir dalam keluarga kita. (MS)