Rabu, 10 Okt 2018 – DOA BAPA KAMI, DOA TRADISIONAL MEMILIKI TEMPAT PENTING DALAM PERTOBATAN KITA
BACAAN
Gal 2:1-2.7-14 – “Mereka melihat kasih karunia yang dianugerahkan kepadaku”
Luk 11:1-4 – “Tuhan, ajarlah kami berdoa”
RENUNGAN
- Apakah ada doa yang lebih baik daripada doa yang diajarkan Tuhan ini? Doa “Bapa Kami” merupakan sebuah doa tradisional yang disusun atas kata-kata untuk dihafal. Kebiasaan kita: selalu mengucapkan doa ini dengan cepat-cepat, sehingga tidak tahu lagi arti dan maknanya. Tetapi, sebenarnya, dari doa Bapa Kami ini kita diundang untuk bermeditasi. Dalam doa ini kita mengungkapkan esensi relasi kita dengan Allah. Keindahan doa Bapa Kami terletak pada bagaimana kita mengucapkannya. Maka ketika kita mendoakan doa ini, cobalah menjadikan kata-kata dalam doa ini benar-benar milik kita, berasal dari hati kita yang terdalam, dan kita doakan dalam keheningan. Dengan cara ini, hati yang beriman akan terbentuk; hati yang mencintai, rendah hati, dan sumarah.
- Dengan mendoakan doa-doa tradisional seperti Bapa Kami, Salam Maria, Aku Percaya, Kemuliaan, secara meditatip akan membangkitkan pertobatan, mengubah sikap-sikap duniawi dan dosa dalam diri kita menjadi sikap seorang Kristen sejati; hidup dalam Kristus. Setiap orang Kristen Katolik yang meremehkan dan tidak menghargai doa-doa tradisional tersebut di atas, sejatinya dia sedang menghancurkan sarana ampuh untuk pertobatan dirinya.
- Kalau begitu, masih perlukah doa-doa yang kita ungkapkan secara panjang lebar dan doa-doa lainnya, selain doa tradisional tersebut di atas? Untuk pribadi: tidak perlu doa-doa lain. Untuk kelompok dan liturgi: diperlukan. (MS)